post image
KOMENTAR
Harga minyak turun di perdagangan Asia Jumat karena revisi pertumbuhan ekonomi AS kuartal ke empat mengecewakan, sementara dealer mengamati pemotongan pengeluaran federal yang besar yang mulai diberlakukan, kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April merosot 45 sen menjadi 91,60 dolar per barel dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April turun 43 sen ke posisi 110,95 dolar AS.

"Minyak terpukul akibat PDB kuartal ke empat AS yang lebih rendah dari perkiraan," kata Jason Hughes, kepala manajemen premium klien IG Markets di Singapura seperti dikutip AFP.

Data Kamis menunjukkan pertumbuhan ekonomi terbesar dan konsumen minyak terbesar dunia itu tercatat 0,1 persen pada Oktober-Desember, lebih baik dari perkiraan awal kontraksi 0,1 persen, tetapi lebih rendah dari ekspektasi pertumbuhan 0,5 persen.

Perlambatan ini mencerminkan penurunan tajam dalam pembangunan cadangan minyak dan belanja pemerintah federal menjelang "jurang fiskal" pada 1 Januari dari kenaikan pajak dan pemangkasan pengeluaran yang besar.

DBS Group Research menyatakan dalam sebuah laporan: "untuk saat ini, nampaknya sequester akan muncul, perkiraan pertumbuhan perlu dikupas kembali."

Ia menambahkan bahwa pemotongan anggaran yang besar "tidak baik untuk tingkat pengangguran." [rob]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi