post image
KOMENTAR
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan

Rencana pemerintah menaikkan elpiji 12 kilogram pada Maret ini tak berpengaruh besar terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya kebanyakan UKM banyak menggunakan yang warna hijau (berukuran 3 kg) bukan yang biru (berukuran 12 kg)


''Saya kira tidak terlalu berdampak,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM dan Koperasi Erwin Aksa dalam seminar Inovasi untuk Pemberdayaan Usaha di Daerah di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, kebanyakan pelaku UMKM seperti pedagang bakso tidak mungkin membawa gas elpiji berukuran 12 kg. Selain berat dan berukuran besar, pedagang lebih banyak menggunakan elpiji 3 kg saat berusaha.

“Oleh karena itu mereka membawa yang 3 kg, saya kira yang 3 kg itu lebih penting bagi UKM,” katanya.

PT Pertamina (Persero) berencana menaikkan harga elpiji non-subsidi (jenis tabung gas 12 kg) sebesar 36,2 persen dari sebelumnya Rp5.850 menjadi Rp7.966,7 per kg atau naik sekitar Rp2.116,7 per kg pada Maret 2013.

Upaya itu untuk menekan kerugian yang dialami perseroan. Dengan begitu, harga elpiji dari agen ke konsumen akan naik dari Rp70.200 menjadi Rp95.600 atau naik Rp25.400 per tabung isi 12 kg. [ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi