post image
KOMENTAR
Pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry (GanTeng) berdasarkan beberapa perhitungan cepat berhasil menuai suara terbanyak. Pasangan yang akrab dengan sebutan GanTeng ini berhasil unggul 32-33 persen dari lebih dari 10 juta pemilih.  
 
Menurut pengamat politik Universitas Sumatera Utara, Faisal Mahwara, ada 3 faktor yang menjadikan kemenangan GanTeng.

"Pertama, posisinya sebagai petahana. Faktor primordialisme etnis Jawa dan peran partai pendukungnya, PKS," katanya.

Faisal bilang, sebagai petahana tentu saja waktu yang sangat-sangat cukup untuk mensosialisasikan figur dan visi misi. Faktor primordialisme juga menjadi penting, khususnya di kantong-kantong pemilih beretnis Jawa.

"Terakhir, dukungan solid dari PKS juga menjadi penting, apalagi PKS dikenal sebagai partai yang memiliki kader dan simpatisan yang loyal dan militan," beber Faisal.

Tetapi menurutnya, apa yang didapatkan oleh pasangan ini hanyalah sebagai pemenang dengan perolehan suara yang mengalahkan kandidat lain. Bukan sosok yang mampu mengambil hati masyarakat Sumut. Hal ini bisa dijelaskan dengan melihat suara Golput yang relatif besar.

Artinya, meskipun menang dan menjadi gubernur definitif, pekerjaan rumah yg harus dilakukan oleh ganteng adalah merangkul semua golongan masyarakat yang ada di Sumut yang multikultur ini.

"Saya melihat dari hasil quick count berbagai lembaga survey, sesungguhnya apa yang diraih GanTeng bukanlah suara utuh dari suara PKS, melainkan suara dari kantong-kantong yang lain. Tetapi, saya bisa mengatakan bahwa suara yang diperoleh ESJA, sepertinya merupakan suara dari massa tradisional dan loyalis PDIP," pungkas dosen pengajar di Fisip USU itu. [ded]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa