post image
KOMENTAR
Hanya karena bawang putih dan bawang merah, inflasi di Kudus Jawa Tengah pada Februari 2013 mencapai 0,56 persen.

"Penyebab utama inflasi di Kudus bulan Februari 2013, di antaranya karena naiknya harga bawang merah, bawang putih, cabai merah, minyak goreng, gula pasir dan bahan bakar rumah tangga," Kepala Badan Pusat Statisitik (BPS) Kudus Endang Tri Wahyuningsih di Kudus, Jumat (15/3/2013).

Hal itu juga yang membuat Gubsu Gatot, usai dilantik, menyempatkan meninjau harga bawang putih dan bawang merah di pasar tradisional di Medan, Kamis.

"Berapa sekilo bawang merah ini bu, 40 ribu ya?" tanya Gatot sambil akhirnya membeli 1 Kg bawang kepada pedagang.

Usai membeli bawang merah, Gatot pun juga membeli tomat, bawang putih dan kolang- kaling masing-masing sebanyak 1 kg yang juga harganya naik dari harga normal. "50 ribu per kilo ini Pak, harga bawang putih," ujar pedagang.

Ia sempat berdialog dengan pedagang soal harga bawang yang terus naik. "Untuk saat ini, yang saya ketahui harga bawang putih naik. Salah satunya adalah beberapa berkas importirnya masih bermasalah di Tanjung Perak, sehingga, bawang belum bisa turun," ujarnya.

Sedangkan, tambahnya lagi, untuk bawang merah, kenaikannya dikarenakan gagal panen di Brebes sebagai salah satu daerah penghasil bawang merah. Gagal panen tersebut dikarenakan cuaca yang kurang bagus.

Dengan kondisi saat ini, Gatot berharap agar masyarakat kembali meningkatkan daya saingnya. Terutama untuk bawang merah yang dahulunya dihasilkan oleh Samosir.

"Kita akan meningkatkan kembali semangat dan daya saing petani bawang merah. Sehingga, mereka memiliki semangat untuk menanam kembali bawang merah. Jadi, kita tidak perlu impor lagi," harapnya.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon. Fadli mencatat,  saat ini, pasokan bawang putih Indonesia sangat bergantung pada impor. Bahkan 95 persen bawang putih berasal dari impor.

"Dan kenaikan harga bawang yang tak wajar ini, lebih disebabkan oleh adanya rente dan kegagalan mengatur ijin impor serta mismanajemen pemerintah dalam mengatur perencanaan produksi, stok, impor bibit,  distribusi serta pengendalian impor," kata Fadli kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu.

Kata Fadli, harus ada langkah strategis pemerintah. Untuk kebijakan bawang putih, maka rente ijin impor harus dihilangkan. Selain itu, aturan Rekomendasi Izin Impor Hortikultura (RIPH) juga harus transparan, tak berubah-ubah, tak mendadak dan cepat diputuskan. Di saat yang sama, RIPH juga tak boleh hanya diberikan pada perusahaan tertentu. [rob]


Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi