post image
KOMENTAR
90 persen lebih bawang merah-putih yang beredar di pasaran kini diimpor. Sialnya, pendistribusiannya tersendat. Hal itu jadi penyebab harga bawang di pasar meroket.

"Entah disengaja ataupun ada persoalan di negara pengimpor, tentunya perlu ada kepastian," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron seperti dilansir Rakyat Merdeka Online, pagi ini Sabtu, (16/3).

Penyebab lainny, menurut dia, permainan spekulan. Spekulan, katanya, sangat paham situasi pasar, kapan memasarkan produk bawang dan kapan tidak memasarkannya.

"Sebagai negara pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di dunia, hal itu mendongkrak pertumbuhan konsumsi perkapita, sehingga realitas demand lebih tinggi dari supply," jelas politikus Demokrat ini.

Karena itu, lanjutnya, untuk mengatasi melonjaknya harga bawang di pasaran, harus menelusuri apa penyumbat komoditas tersebut beredar.

''Setelah itu melakukan tahapan sesuai renstra pemerintah untuk pangan, dimana menuju kedaulatan dan kemandirian pangan dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri.''

Selain itu, sambung Herman, jerat para spekulan dengan UU Pangan 18/2012 yang berkaitan dengan spekulan harga. Seseorang yang dengan sengaja melakukan penimbunan dan menyebabkan harga pangan tinggi dan merugikan masyarakat, dapat diberikan sanksi administrasi, denda dan pidana.

"Tegakkan hukum, jerat dan proses hukum dengan tegas," ungkapnya.

Terakhir, jabar Herman, Badan Pusat Statistik, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan segera meng-update data berkaitan dengan kebutuhan konsumsi rata-rata per kapita sehubungan dengan tingginya pertumbuhan konsumsi masyarakat untuk komoditas tertentu yang dicirikan dengan terjadinya fluktuasinya harga pangan trategis.

"Minimalnya saya melihat 3 hal itu yang menjadi PR kita bersama. Selain dalam waktu dekat, pemerintah harus mengintervensi pasar, baik melalui kebijakan harga maupun ketersediaan komoditas itu secara cukup di pasaran!" [ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi