post image
KOMENTAR
Rencana pemusnahan bawang hasil selundupan oleh pihak Bea dan Cukai Sumatera Utara ditolak wakil rakyat di DPRD Sumut. Lebih baik barang hasil sitaan tersebut dikembalikan ke masyarakat melalui operasi pasar.

Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Sumut, Sigit Pramono Asri dalam perbincangan dengan MedanBagus.Com, Senin (18/3/2013) pagi.

"Saya membaca di running text televisi temuan bawang 9 ton mau dimusnahkan BC Sumut karena barang selundupan. Palak kali aku. Udahlah bawang langka, ada barang kok malah mau dimusnahkan," ujar Sigit.

Diketahui dalam sepekan terakhir, ada sekitar 63 ton bawang yang diselundupkan ke Sumatera Utara. Bawang selundupan itu ditangkap dari dua tempat berbeda.

Bea Cukai Belawan yang mengamankan 9 ton selundupkan berencana untuk memusnahkannya. Demikian juga Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Tanjung Balai-Asahan yang berencana memusnahkan 45,2 ton bawang merah yang kini dititipkan Kepolisian Resor (Polres) Asahan.

Anggota Fraksi PKS DPRD Sumut itu bilang, silahkan pihak berwenang menghukum para penyelundupnya, tapi barang-barang hasil selundupan yang dibutuhkan masyarakat dilepas ke pasar sebagai solusi untuk mengontrol harga bawang supaya kembali normal.

"Bawangnya kan halal dan dibutuhkan masyarakat. Tak sama dengan narkoba yang haram dan merusak masyarakat. Lebih baik bawang hasil selundupan itu dilepas ke pasar sebagai instrumen operasi pasar," bebernya.  

Menurut Sigit, pengusaha yang meraih kekayaan dengan cara menyelundupkan barang-barang kebutuhan masyarakat itu adalah para pengemplang pajak. Pemerintah perlu melakukan terobosan untuk memberi efek jera kepada pengusaha pengemplang pajak.

Mengingat tugas pemerintah untuk menyejahterakan rakyatnya, maka barang-barang impor sembako seperti gula, garam, bawang dan hasil selundupan lainnya sebaiknya dijual kembali ke masyarakat.

"Para penyelundup dihukum sesuai aturan maksimal dan barang-barangnya disita negara. Selanjutnya negara kan punya kewenangan menjadikannya sebagai instrumen mensejahterakan rakyat. Dengan demikian Insya Allah jumlah penyelundupan bisa berkurang, sementara kebutuhan rakyat bisa diantisipasi," pungkasnya. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi