post image
KOMENTAR
Memperkenalkan dirinya sebagai jaringan anti lelet, ternyata tidak demikian adanya. Jaringan internet Smartfren sejak Sabtu kemarin, (23/2013), leletnya minta ampun.

Tak ayal, operator telekomunikasi yang mengusung teknologi CDMA itu kebanjiran komplain karena layanan internet yang tak optimal. 

Gangguan itu diakui Smartfren sebagai akibat adanya kerusakan di jaringan kabel optik bawah laut dan daratnya. Kabel bawah laut yang dipakai Smartfren itu putus pada Jumat, 15 Maret lalu, karena terkena jangkar kapal.

Anehnya, sekitar tiga jam setelah kabel bawah laut putus, jalur barat Trans Sumatera juga terputus akibat tanah longsor di sekitar Palembang.

"Jalur bawah laut kami mengalami kerusakan karena jangkar kapal. Jalur darat kami juga mengalami gangguan karena ada longsor," ungkap Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren seperti dilansir Liputan6.com, Selasa (26/3/2013).

Operator yang mengusung slogan "I Hate Slow" ini sudah menggandeng perusahaan penyedia layanan telekomunikasi lain untuk menormalkan kembali layanannnya. Saat ini prosesnya sudah mencakup 80 persen.

"Kami sedang dalam proses penggabungan kabel dengan jaringan yang dimiliki oleh operator yang siap membantu tersebut," kata Djoko.

Saat ini, Smartfren mengaku bahwa jalur darat miliknya sudah bisa memasok koneksi sebesar 5 Gbps. Selain itu, bantuan koneksi sebesar 10 Gbps yang diberikan oleh operator lain tersebut membantunya menyediakan 2/3 layanan data miliknya.

Djoko juga menjanjikan koneksi internet yang ada di jaringannya akan segera normal.

"Mudah-mudahan tengah malam nanti sudah kembali normal. Paling tidak besok pelanggan sudah bisa menikmati koneksi jaringan secara normal," janji Djoko. [ded]

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Sebelumnya

Virus Corona Menjadi Alasan Deretan Pasangan Artis Ini Tunda Pernikahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ragam