post image
KOMENTAR
Calon Ketua Umum Partai Demokrat Tri Dianto mengatakan dirinya telah berguru kepada mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum selama dua bulan agar menang di dalam Kongres Luar Biasa (KLB).

"Saya selalu dengan Mas Anas, selama dua bulan," kata dia saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta jelang keberangkatan menuju KLB.

Dia mengatakan dirinya akan tetap maju sebagai calon ketua umum, meski akan ada rintangan dan halangan yang mengganjal di arena KLB.

"Pasti akan ada pihak-pihak tertentu yang akan menghalang-halangi pihak-pihak tertentu lainnya untuk mengikuti KLB," kata Tri yang tampak dikawal sejumlah orang berseragam Demokrat tersebut.

Sebelumnya ia menyesalkan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf yang melarang semua calon, selain SBY, untuk mundur, Tri Dianto juga menyayangkan sikap kader-kader Demokrat yang terlalu mendewakan Ketua Majelis Tinggi tersebut.

"Semua (berpikir) seakan SBY tidak boleh dilawan. Semua tunduk kepada SBY," ujar calon Ketua Umum DPP Partai Demokrat Tri Dianto kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 29/3/2013).

Menurutnya, sebaiknya SBY cukup disimbolkan dan diidolakan di Partai Demokrat tapi tidak harus didewakan. Kalau didewakan, Tri Dianto takut demokrasi dan pengkaderan di Demokrat tidak berjalan.

"Akhirnya Partai Demokrat akan menjadi partai dinasti SBY. Saya minta kepada elit-elit partai untuk berpikir bahwa demokrasi itu di atas segala-segalanya," demikian mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap ini. [rob]







Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa