post image
KOMENTAR
Siapa calon Menteri Keuangan (Menkeu) baru sampai sekarang masih gelap. Sejumlah ekonom  mewanti-wanti Presiden SBY ekstra hati-hati memilih pengganti Agus Martowardojo. Banyak pihak berkepentingan dengan Menkeu baru nanti.

Mereka berharap Menkeu baru terbebas dari afiliasi parpol dan pengusaha hitam.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyebut setidaknya tiga syarat yang diharapkannya dipertimbangkan Presiden SBY di dalam memilih Menkeu baru.

Pertama, bebas dari afiliasi parpol. ''Pemilu 2014 sudah semakin dekat, politik makin panas. Jangan sampai posisi itu dijadikan alat parpol untuk mencari pendanaan untuk pemilu,'' jelas Sri, kemarin.

Kedua, terafiliasi dengan pengusaha hitam. Sri mengatakan, posisi Menkeu sangat strategis di dalam menentukan kebijakan perekonomian. Dia ingin Menkeu baru bisa bekerja secara profesional.  Dan ketiga, menguasai masalah fiskal dan mampu mengatasi inefisiensi anggaran.

Pihaknya mengakui, postur anggaran yang diatur Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini jauh dari ideal. Anggaran APBN hanya habis untuk belanja modal dan gaji pegawai.

''Saya melihat di postur APBN ada inefisiensi, anggaran belum mendukung program pro rakyat, tetapi lebih banyak terserap untuk anggaran birokrasi,'' jelasnya.

Sementara ekonom Didik J Rachbini ikut memberikan masukan tentang pentingnya memilih calon Menkeu yang bisa mengatasi inefisiensi anggaran. Baginya, carut marut pengelolaan APBN merupakan pekerjaan rumah utama yang harus bisa diatasi Menkeu.

''APBN selalu jebol beberapa tahun terakhir. Menkeu nanti harus bisa melakukan kontrol, pengeluaran menjadi efisien dan pemasukan menjadi lebih besar,''  kata Didik seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.

Bekas anggota DPR ini enggan menyebutkan nama siapa yang pantas menggantikan Agus. Dia hanya bilang, orang Indonesia sudah banyak yang berkompeten untuk jadi Menkeu. ''Mudah-mudahan saja Presiden tidak salah pilih,'' cetus dia.

Seperti diketahui, Agus Martowardojo terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI), Selasa (26/3). Dia rencananya akan dilantik 23 Mei mendatang. Dengan demikian maka otomatis kursi Menkeu akan kosong.

Sejumlah nama sudah disebut-sebut bakal menjadi penggantinya. Mereka antara lain, Gubernur BI Darmin Nasution, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, Kepala Bappenas Armida dan Kepala Badan Koordinasi Penaman Modal (BKPM) Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sofyan Basir. [ans]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa