post image
KOMENTAR
Ratusan warga kembali menghadiri acara tahlilan malam kedua untuk mendoakan Ustadz Jefri Al-Buchori atau lebih dikenal dengan sebutan Uje yang meninggal dalam kecelakaan motor tunggal Jumat (26/4/2013) dini hari.

Seperti malam sebelumnya, tahlilan diselenggarakan setelah salat Isya di kediaman keluarga di Rempoa, Tangerang Selatan, Sabtu (27/4/2013) malam. Sekitar pukul 19.30 kediaman Uje dihadiri para tamu. Tamu yang hadir malam tadi, Ruang dalam sudah tak muat, beberapa orang mengikuti tahlilan sambil duduk lesehan di pelataran rumah Uje.

Pada Tahlilan malam kedua yang kebetulan menjadi program khusus acara Just Alvin di metro TV itu, satu persatu sanak saudara, sahabat dan rekan-rekan Uje sesama Dai memberikan tausiah mengenang kebaikan almarhum Uje.

Tidak terkecuali Pipik Dian Irawati Popon, istri almarhum Ustad Jefri.

Isak tangis para tamu seketika tak terbendung, saat Pipik berbicara mengenang kerbersamaannya dengan sang suami. Tamu Just Alvin, yang menghadirkan Eddies Adelia, Wanda Hamidah, Nia Paramitha dan Rico Ceper, juga larut dalam kesedihan itu.

Berulang kali terlihat Wanda Hamidah dan Nia Paramitha menghapus air mata saat
menyaksikan Pipik berbicara lebih kurang 15 menit itu. Saking tak kuasa menahan kesedihan, Eddies Adelia sampai tak terlihat ketika Alvin Adam menutup program bertema "Selamat Jalan Ustadz" tepat pukul 21.05 WIB.

Berbicara dihadapan para tamu, Pipik terisak. Suaranya terbata-bata. Beberapa kali dia hapus air mata yang jatuh saat mengenang kesehariannya bersama Ustad Jefri, termasuk kebersamaannya saat berada dalam mobil jenasah.

"Di dalam mobil jenasah saya peluk keranda, saya ngobrol. Dan saya yakin suami saya mendengarkan saya. Saya bilang, Abi, Umi bangga punya suami seperti Abi. Abi bangga, Allah kirimkan manusia seperti Abi," tutur Pipik terisak.

Kebanggan Pipik tersebut dirasakannya saat menyaksikan antusiasme masyarakat yang ingin memegang keranda, menggendong dan ingin mensolatkan dan mengantar jasad sang suami ke peristirahatan terakhirnya.

"Uje buat saya, beliau selain suami, beliau guru buat saya. Saya bangga luar biasa. Saya selalu ingat kata-kata beliau, yang selalu mengajarkan saya dan anak saya," kata Pipik.

Nasehat yang selalu dia kenang adalah saat Uje memintanya menjadi wanita yang kuat. Wanita yang harus bisa mendidik anak-anak. Wanita yang selalu siap menghadapi situasi seperti saat ini.

"Beliau selalu menasehati saya, untuk jadi wanita yang kuat. Karena lima menit ke depan kita gak pernah tau skenario Allah untuk kita, lima menit ke depan, Abi gak pernah tau apa yang akan terjadi pada diri Abi. Jadi kamu harus kuat, kamu harus siap," kata Pipik mengenang pesan sang suami.

"Dan Allah membuktikan itu. Lima menit gak pernah tau, takdir baik seperti ini. Dan saya bangga luar biasa punya suami seperti beliau," ujar Pipik.  

Tak lupa Pipik juga memohon maaf, akibat kedukaan yang mendalam menimbulkan kesan jika dia tak ikhlas melepas kepergian suaminya. "Saya manusia biasa, saya terkejut, saya shock mengetahui suami saya pergi begitu cepat." [ded]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas