post image
KOMENTAR
Sejumlah pengurus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) melakukan kunjungan kerja ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Banyak hal dibicarakan dalam pertemuan tersebut, salah satu yang menarik adalah pembahasan tentang sentimen anti-Kristen yang berkembang di Indonesia.
 
Salah seorang dari delegasi HKBP yang datang ke PBNU, Efendi Simbolon, mengakui bahwa pihaknya melihat ada peningkatan sentimen anti-Kristen di Indonesia belakangan ini, sebagai imbas memanasnya peperangan di Timur Tengah. HKBP menegaskan umat Kristen sama sekali tidak mendukung terjadinya peperangan tersebut, dan meminta PBNU bisa ikut andil memberikan pencerahan ke masyarakat luas.
 
"Kami melihat kalau NU yang berbicara akan dengan mudah diterima masyarakat. Apa yang NU katakan seolah bisa menyejukkan untuk siapa saja," kata Efendi seperti dikutip dari rilis yang dikirimkan PBNU Selasa malam (14/5/2013).
 
Bendahara Umum PBNU, H. Bina Suhendra, yang ikut menerima delegasi HKBP, menegaskan tidak semestinya muncul sentimen anti-Kristen sebagai imbas peperangan di Timur Tengah. Perang antara Israel dan Palestina dinilainya bukan antara Islam dan Kristen.
 
"Masyarakat hendaknya tidak terprovokasi ucapan segelintir orang yang menginginkan Islam dan Kristen saling memerangi," tegas Bina.
 
Bina menambahkan, NU tetap pada pendiriannya mendukung berjalannya toleransi antar umat beragama, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh belahan dunia.NU akan terus menyuarakan terciptanya Ukhuwah Islamiyah di masyarakat Islam, Ukhuwah Wathaniyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan Ukhuwah Insaniyah, yaitu terciptanya perdamaian penduduk dunia.
 
Dalam kunjungannya ke PBNU, HKBP juga menawarkan terjalinnya kerjasama di sejumlah bidang, antara lain di bidang pendidikan dan perekonomian. Ketua Umum PBNU  KH Said Aqil Siroj menyambut baik adanya tawaran tersebut.
 
"Al Quran surat Mumtahanah ayat 8 dan 9 menyebutkan, Allah tidak melarang Muslim menjalin kerjasama dengan non Muslim, selama non Muslim tersebut tidak memerangi Islam. Yang dilarang itu kerjasama dengan non Muslim, bilamana non Muslim itu memerangi Islam dan mengusir Muslim dari negerinya," tegas Kiai Said.  [rmol/hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas