post image
KOMENTAR
Ada gejala 'kesurupan keterbelakangan mental' yang terjadi di alam reformasi, khususnya era rezim pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono saat ini. Yaitu, tampilnya politisi-politisi tua yang tak tahu diri. Politisi tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.

"Mereka yang telah jadi eyang-eyang, kakek-nenek, fisiknya renta, tak punya pretasi menonjol, bahkan berkali-kali kalah di Pilpres," sindir Koordinator Petisi 28 Haris Rusly pagi ini Kamis, (23/5/2013).

Mereka memaksakan diri maju sebagai capres, hanya karena punya uang, merasa dirinya sanggup menyelesaikan masalah bangsa. Padahal, politisi tua tersebut hanya memikirkan nasib dirinya dan keluarganya.

"Apakah orang-orang muda harus menyemir rambutnya hingga terlihat beruban, memakai tongkat saat berjalan, serta terbatuk-batuk saat berbicara, biar terlihat tua renta, agar dianggap layak memimpin negara?" tanya Haris Rusly sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.

Aktivis '98 ini kuatir bila politisi 'eyang-eyang' tersebut masih memaksakan dirinya tampil sebagai capres, kelak akan bernasib seperti Eyang Subur yang dipermalukan Adi Bing Slamet atau juga Amien Rais yang 'dibantai' Adian Napitulus dalam diskusi di sebuah televisi swasta kemarin. [ans]

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Sebelumnya

Terima Audiensi RMOL Sumut, Rico Waas: Perlu Sinergitas untuk Sukseskan Pembangunan Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa