post image
KOMENTAR
Kabar baik datang dari dunia akademis dan penelitian Indonesia. Usai menggelar pertemuan dan berdiskusi, dengan dipimpin Dirjen Kebudayan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Kacung Maridjan, akhirnya Tim Mandiri situs Gunung Padang dan para arkeolog sepakat untuk mengakhiri polemik soal penelitian di Gunung Padang.

"Dialog yang sehat terbukti ampuh untuk bisa menimbulkan saling pengertian," kata inisiator Tim Mandiri, Andi Arief, Kamis (30/5/2013).

Andi melanjutkan, eskavasi situs Gunung Padang pun akan dilakukan dalam suasana persatuan, baik peneliti multidiisiplin, kementerian terkait, TNI-Polri, Pemda Jawa Barat, Pemkab cianjur, budayawan, masyarakat dan lain-lain. Eskavasi akan dilakukan pada 1-14 Juni mendatang, dengan dipimpin para arkeolog.

Pada tanggal 14 Juni itu, dengan izin Yang Maha Kuasa, lanjut Andi Arief, masyarakat akan langsung menyaksikan tampak luar Gunung Padang, yang seperti Machu Picu, yang dibangun sejak 500 tahun sebelum masehi. Areal itu menjadi tempat eksklusif untuk eskavasi total dan survey geologi lanjutan untuk mengetahui dengan pasti bangunan yang berusia 11.500 tahun lalu. Bangunan ini akan membuka tabir "cawan raksasa" dan dugaan teknologi canggih yang tak terbayangkan sebelumnya.

"Diharapkan pada tanggal 1 Oktober, Pesiden SBY akan datang kesana menandai pemugaran situs Gunung Padang yang lama terpendam," ungkap Andi, yang juga Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Kembali ke pertemuan dan diskusi antara Tim Mandiri dan arkeolog, Andi menilai bahwa itu menggambarkan suasana yang baik dan harus dijaga. Singkat kata, penelitian di Gunung Padang menjadi sebuah riset yang mendapat pengakuan negara, serta mampu menyatukan ilmuwan.

"Tak ada lagi debat dan polemik. Tak ada yang tak mungkin, untuk menciptakan persatuan meneuskan riset. Meski  Kompas halaman 12 beberapa waktu lalu ada sikap intoleransi terhadap riset, dan menyamakan riset dengan peburuan piramida, (itu) tak masalah. Pada akhirnya waktu yang akan menjawab, semua indah pada waktunya," demikian Andi Arief. [rmol/hta]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya