post image
KOMENTAR
Batik buatan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Narkotika, Nusakambangan, Cilacap, makin diminati konsumen. Beragam kalangan sudah memesan dan membeli kain batik yang dihargai berkisar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per lembar itu.

Kepala Lapas Narkotika, Lilik Sujando di Nusakambangan, Cilacap, Kamis (30/5/2013) mengatakan, ada pesanan dari Kemenkumham sebanyak 700 lembar dan satu kampus di Purwokerto pesan juga untuk grup paduan suara mereka.

Menanggapi pesanan yang terus bertambah ini, Lapas telah menjalin kerja sama dengan Hendy`s Batik untuk membuka ruang pamer di Cilacap guna memudahkan konsumen membeli batik buatan narapidana Lapas Narkotika.

"Ada empat orang yang memiliki keahlian membatik. Mereka yang memasok batik ke Hendy`s Batik. Mereka dapat dikatakan bekerja pada Hendy`s Batik meskipun tetap berada di dalam lapas," katanya.

Ia mengatakan bahwa napi-napi yang memiliki keterampilan membatik ini nantinya setelah bebas akan ditampung oleh Hendy`s Batik di Cilacap.

"Mereka setelah bebas, akan bekerja pada pabrik batik milik Hendy`s Batik di Cilacap yang kebetulan saat ini tidak beroperasi. Produk yang dipasarkan Hendy`s Batik saat ini justru berasal dari anak-anak (narapidana) yang rata-rata memroduksi lima lembar per hari," katanya.

Di samping empat napi tersebut, kata dia, beberapa narapidana juga ikut magang dalam usaha batik yang dikembangkan di dalam Lapas Narkotika.

Melalui kegiatan membatik ini, dia mengharapkan napi penghuni Lapas Narkotika bisa memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan setelah mereka bebas dari hukuman.

"Ke depan, kami berencana mengembangkan usaha konveksi sehingga kain batik yang diproduksi di sini juga akan dibuat menjadi baju dan sebagainya. Kami telah melatih beberapa napi untuk pengembangan usaha konveksi," katanya. [rob]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya