post image
KOMENTAR
Puluhan penumpang menuntut maskapai Penerbangan Sriwijaya Air untuk  mengganti kerugian atas pembatalan terbang mereka. Mereka mendatangi kantor Sriwijaya Air itu di Jalan Majapahit Medan, Selasa (18/6/2013).

Mereka mendesak bertemu dengan manager Sriwijaya, Andrean untuk dapat mengganti kerugian. Namun hanya bagian ticketing dan reservasi, Ibrahim Tahar yang bersedia melayani mereka.

"Kami mau menjumpai managernya, bukan bawahannya," ujar Frans Tambunan yang kemudian disambut Ibrahim dengan mengatakan jika managernya sedang tidak berada di tempat.

Sebelumnya, Frans Tambunan, salah satu penumpang Sriwijaya air, menuntut ganti rugi karena batal terbang pada 10 Juni 2013 tujuan Jakarta-Medan. Saat itu jumlah penumpang Sriwijaya Air ada 162 orang.

Sesuai jadwal, pesawat dengan nomor penerbangan SJ 014 Class Q harusnya berangkat pukul 19.30 Wib dan tiba di Medan Pukul 21.45 Wib.

"Tapi kami baru berangkat pukul 20.30 Wib dan diturunkan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang pada pukul 22.00 Wib," ujar Frans. Lucunya, para penumpang tak kunjung terbang lagi.

"Kami akhirnya terbang 11 Juni 2013 pada pukul 01.00 dengan pesawat yang sama, SJ 014. Tapi nyatanya kami masih berputar-putar hingga kembali mendarat di Pelambang pukul 03.00 Wib. Kami diberikan penginapan, tetapi tidak ada makan."

"Akhirnya pesawat terbang 11 Juni pada pukul 13.30 Wib setelah keluar surat pernyataan oleh Bapak Agus Eko Irianto," sambung Frans.

Lanjutnya, tidak semua penumpang melanjutkan penerbangan karena takut akan kondisi pesawat yang tidak baik. "Sekitar 100 orang turun tidak melanjutkan penerbangan. Dan akhirnya pada pukul 16.00 WIB tadi, kami tiba di Bandara Polonia Medan," ujar Frans. Pihak Sriwijaya belum memberikan keteragan resmi terkait hal ini. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi