Mega Bintang sepak bola asal Portugal yang menjadi Duta Forum Peduli Mangrove di Bali-Indonesia konon tidak dibayar se-sen-pun.
Konon kerelaan pemain yang akrab disapa CR7 terlibat dalam gerakan itu terinspirasi dari seorang bocah yang pada saat tsunami terjadi di Aceh 2004 silam, ditemukan terdampar di dekat makam Tengku Syiah Kuala.
Martunis yang kini tak lagi bocah itu telah membuat CR7 terinspirasi untuk mau bergabung dalam kampanye penanaman mangrove dan bersedia menaman benteng ombak itu secara simbolis bersama Presiden Soesilo Bambang Yudhono, hari ini, Rabu (26/8/2013).
Siapa Martunis?
Mangrove, tsunami, jersey Portugal adalah salah satu kata kunci yang akan mengingatkan kembali bencana yang menimpa Aceh pada penghujung 2004 silam. Bencana yang melahirkan duka cita yang luar biasa itu juga menjadi petanda bagi negara-negara lain bahwa pantai memerlukan ekosistim pertahanan yang dibangun dengan bermaterikan kepekaan.
Satu dari sekian juta warga Aceh yang dilipat tsunami pada akhir tahun itu, adalah Martunis. Bocah itu ditemukan selamat setelah tersangkut di tanaman bakau dan kemudian ditemukan terdampar di dekat makan Tengku Syiah Kuala.
Penemuan Martunis itu mencengankan dunia. Martunis yang ketika peristiwa itu terjadi mengijak usia tujuh tahunan ditemukan hidup setelah 19 hari bertahan.
Ketika penemuannya itu diliput media lokal dan internasional, terlihat jelas gambaran penderitaan bocah yang ketika itu mengenakan kaos timnas Portugal.
Ya benarlah, pada Minggu pagi, 26 Desember 2004, Martunis berencana bermain sepak bola bersama teman-temannya di lapangan sepak bola kampung. Bocah Martunis bahkan sudah memakai kostum nasional Portugal bajakan yang ia beli di kota Banda Aceh. Namun, setelah gempa menggoyang Banda Aceh, tib-tiba ombak naik dan tumpah ke jalan. Air terus meninggi dan Martunis pun batal untuk bermain bola dengan teman-teman sepermainannya.
Martunis yang saat peristiwa itu terjadi baru duduk di kelas III Sekolah Dasar bersama ibunya, Salwa, kakak laki-laki, Nurul A'la (12) dan adiknya, Annisa (2) berupaya menyelamatkan diri dengan menumpang pick up tetangganya. Mereka bertiga mengevakuasi diri setelah bapaknya yang kala itu tengah bekerja di tambak tak ikut dalam rombongan keluarga.
Malang, ketika ombak mulai menggulung, mobil pick up yang mereka tumpangi pun ikut tergulung. Itu adalah pertemuan terakhir Martunis dengan ibu dan dua saudaranya, karena setelah itu Martunis tak ingat lagi bagaimana kejadian terus berlangsung hingga penemuanya oleh warga 19 hari kemudian.
Bocah kurus berkulit hitam itupun menarik simpati bintang top sepak bola Portugal seperti Luis Figo, Nuno Gomes, Cristiano Ronaldo, pelatih Luiz Felipe Scolari, serta Gilberto Madail, ketua Federasi Sepak Bola Portugal. Akhirnya Federasi Sepak Bola Portugal mengundang secara resmi Martunis ke negaranya.
Pada Juni 2005, didampingi ayahnya, Sarbini, dan dokter yang mendampingi, Teuku Taharuddin, Martunis berkunjung ke negara Portugal dan mendapatkan hibah uang 40 ribu euro atau lebih dari 500 juta rupiah.
Selain diundang ke Portugal, tahun 2006 lalu penyanyi Madonna juga mengundang Martunis dan Sarbini ke London, tempat tinggal Madonna bersama keluarganya. Mereka berdua diajak berkeliling tempat rekreasi terkenal serta kota-kota di Inggris.
"Martunis, warga Aceh yg selamat dr tsunami krn tersangkut Mangrove. Ia menginspirasi C. Ronaldo sbg Duta Mangrove. pic.twitter.com/wkcPZ2bnGL," begitu kicau Susilo Bambang Yudhoyono dalam akun Twitter-nya, Rabu (26/6). [hta]
KOMENTAR ANDA