post image
KOMENTAR
MBC. Presiden SBY menginstruksikan kepada para menteri terkait untuk mengawal dengan baik dan melakukan semua paket kebijakan ekonomi yang sudah ditetapkan, termasuk mengatasi persoalan langkanya kedelai di pasaran.

"Jangan sampai ada delay apapun juga, jangan sampai ada distorsi," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa, menyampaikan instruksi Presiden SBY usai rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Kamis sore (29/8/2013).

Persoalan langkanya kedelai di pasaran sejatinya kata Hatta sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, masih tersedia stok kedelai 100 ribu ton. Tinggal hambatan-hambatan yang menghalangi lancarnya proses distribusi kedelai harus cepat diselesaikan, dan jangan sampai ada hambatan. Bahkan bila perlu, bongkar gudang-gudang yang menimbun stok kedelai.

"Wong kedelei sekarang ada stok 100 ribu ton, ya keluarkan. Kalau nggak mau keluarkan ya paksa, ini kan menyangkut ekonomi kita. Kalau nggak mau keluarkan, bongkar gudangnya. Jalankan, rakyat butuh. Masa ada barang dikekepin. Ini kan untuk rakyat, untuk menjaga stabilitas ekonomi kita. Jangan main-main kalau situasi seperti ini, jangan kalau situasi sudah menguntungkan baru dikeluarkan. Jangan!" tegas Hatta.

Mengenai waktu yang dibutuhkan untuk merasakan dampak positif dari paket kebijakan ekonomi, Menko Perekonomian ini mengatakan bahwa sebenarnya saat ini saja sudah terlihat dampak positifnya. Dalam dua hari terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, Rupiah juga memperlihatkan tanda-tanda menguat.

"Kita harapkan kebijakan fiskal dan moneter ini membuahkan hasil. Apalagi BI sudah mengeluarkan paket kebijakan yang kemarin ditambah lagi dengan penyesuaian 50 basis point. Saya kira ini akan direspons positif. Yang penting kita konsisten dengan apa yang kita putuskan," terang dia yang juga Ketua Umum DPP PAN ini.

Namun, Hatta juga mengakui keinginan untuk menaikkan ekspor bukanlah hal yang mudah, membutuhkan waktu. "Saya bohong kalau tiba-tiba saya mengatakan kita akan mendorong ekspor kita. Kita butuh waktu soal itu," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi presidenri.go.id.

Untuk masalah kesehatan, pemerintah akan mendorong dibangunnya industri obat-obatan, terutama untuk bahan baku yang belum ada di Indonesia. Pemerintah akan memberikan insentif, tidak hanya terbatas obat-obatan, tapi juga termasuk seluruh industri-industri untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku. Obat-obatan ini pun menjadi isu penting karena terkait dengan peningkatan sumber daya manusia.

"Dari sisi kesehatan, salah satu faktor penting adalah masalah obat. Bagaimana agar masyarakat bisa memperoleh obat yang tidak mahal. Nah, kalau industri bahan baku itu ada di tanah air kita, kita yakin obat akan murah. Jadi ini target kita mengurangi ketergantungan terhadap impor," ujar Hatta. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi