post image
KOMENTAR
MBC. Keinginan Denny JA mundur dari dunia survei dan konsultan politik bukan isapan jempol belaka.

Dia mengatakan sudah membangun tradisi survei politik di tanah air dari titik nol, sehingga sekarang survei politik dan konsultan politik menjadi kegaiatan yang tak dapat dipisahkan dari praktik politik sehari-hari di Indonesia.

"Saya sudah membangun tradisi ini dari nol, dan saya serius mundur," ujarnya se saat lalu Sabtu, (31/8/2013).

"Kini survei dan konsultan politik sudah menjadi kebutuhan baru," sambungnya.

Sampai hari ini Denny JA yang mendirikan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah memenangkan dua kali pemilihan presiden, pada 2004 dan 2009. Pada Pilpres 2009 ia sejak awal memastikan bahwa SBY akan menang dalam satu putaran. Dan prediksinya itu terbukti benar.

Selain itu, dia juga memenangkan 27 kali pemilihan gubernur, 59 kali pemilihan walikota dan bupati. Denny JA kerap memuat hasil survei politiknya di halaman satu media massa nasional sehari sebelum pemilihan dilakukan. Denny JA juga berhasil menggugat aturan dalam UU Pemilu dan UU Pilpres yang melarang quick count dilakukan di hari yang sama dengan pemberian suara.

Denny JA juga menjadi tokoh di balik pembentukan Asosiasi Lembaga Survei Indonesia (AROPI) dan Asosiasi Konsultan Politik Indonesia (AKOPI).

"Saya sudah meletakkan semua fondasi dan pencapaian terbaik yang bisa dilakukan lembaga survei dan konsultan politik. Setelah 2014, saya hanya menjadi owner LSI saja, tapi yang berkiprah adalah generasi berikutnya.''

"Bahkan sejak 2013 saya tak aktif lagi di pilkada, dan kini hanya fokus di pilpres saja," papar Denny JA sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.[ded]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa