post image
KOMENTAR
MBC. 1 September 2013 kemarin, Korps Polwan sudah berusia 65 tahun. Sialnya Polri sepertinya belum memaksimalkan keberadaan Polwan bahkan cenderung dimarjinalisasi. Benarkah?

''Untuk itu sudah saatnya Polri memberi kesempatan yang lebih besar lagi kepada para Polwan, di antaranya diperbanyak Polwan yg memegang jabatan-jabatan strategis, seperti kapolres, kapolda, dan beberapa jabatan penting di Mabes Polri.''

Hal itu dikatakan Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) dalam siaran persnya kepada MedanBagus.Com sesaat lalu.

Pane menilai jabatan-jabatan strategis yang bisa dipegang para Polwan antara lain Direktur Binmas, Deputi Logistik, Deputi SDM, Kadiv Humas, dan sebagainya.

Dalam era sebelumnya Kapolda Banten pernah dijabat Polwan. Sayangnya kini tidak ada satupun posisi kapolda dijabat polwan. ''Memang untuk tingkat kombes ada beberapa posisi strategis dijabat oleh Polwan, seperti Kepala Pusat Pendidikan Intelijen Polri.''

Ke depan, lanjut Pane, pihaknya berharap Polri makin memperbanyak posisi-posisi strategis dijabat Polwan.

Dia menambahkan, ada tiga alasan kenapa Polri harus memperbanyak Polwan memegang jabatan strategis.
Pertama, kata Pane, untuk memperbaiki citra Polri.

''Selama ini jarang sekali Polwan terlihat melakukan pungli dan secara psikologis publik akan lbh nyaman berurusan dengan Polwan.''

Kedua, lanjutnya, untuk memperbaiki sikap dan prilaku Polri. ''Selama ini jarang terlihat dalam melaksanakan tugas-tugasnya para Polwan mengedepankan sikap arogan dan represif. Dengan tampilnya para Polwan memegang jabatan strategis, mereka akan lbh bisa menekan sikap2 arogan anak buahnya.''

Ketiga, sambung Pane, jumlah Polwan saat ini baru sekitar 20.000 orang atau 4 persen dari jumlah Polri yg mencapai 400.000 orang. Padahal jumlah penduduk perempuan di Indonesia mencapai 55 persen.

''Dengan tampilnya Polwan memegang jabatan strategis, keberadaan Polwan akan kian menonjol dan diharapkan kuota Polwan akan terus bertambah. Selama ini tugas-tugas yang diberikan kepada para Polwan masih kurang layak dan menyimpang dari kerja profesional Polri. Misalnya Polwan dijadikan sebagai ''pelayan kantor" atau dijadikan front office, padahal tugas itu harusnya dikerjakan PNS Polri.''

IPW berharap ke depan Polwan benar-benar ditempatkan secara layak dan mendapat posisi-posisi strategis di Polri. Sehingga tidak ada diskriminasi gender di tubuh Polri dan para Polwan juga bisa memberikan kontribusi yg besar bagi pembangunan dan reformasi Polri.[ded]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas