post image
KOMENTAR
MBC. Pemilihan Gubernur Provinsi Riau telah berlangsung lancar. Namun penghitungan cepat alias quick count oleh tim sukses para kandidat yang dianggap real count berpotensi memicu konflik antar pendukung calon.

"Karena itu kami meminta para pihak bersabar menunggu hasil resmi KPU. Ini juga akibat lemahnya KPU, tidak ada sosialisasi memadai bagaimana seharusnya penyelenggara berperan," imbau Direktur Eksekutif Rumah Demokrasi Ramdansyah, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Kamis (12/9/2013).

Menurut mantan Ketua Panwalu DKI Jakarta ini, dari hasil pengamatannya saat berkunjung ke Riau, nampak ada sejumlah kejanggalan dalam proses pelaksanaan Pilgub Riau, antara lain tidak adanya penghitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga independen. Akibatnya, hingga saat ini masyarakat bingung untuk memantau hasilnya.

Ramdan menyayangkan munculnya hasil quick count yang dirilis lembaga negara seperti Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri dan Polda Riau. Padahal, sejatinya lembaga-lembaga ini menjadi supporting sistem KPUD. Ironisnya quick count itu dianggap sebagai real count.

"Ada potensi konflik yang muncul, sebab ada lembaga non KPU yang melakukan diseminasi penghitungan suara riil count. Ini berbahaya, karena ini bukan tupoksinya, yang resmi mengumumkan riil count adalah KPUD," jelas Ramdansyah sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.

Hingga kini, proses penghitungan resmi KPUD Riau baru tahap penghitungan di Kecamatan. Baru pada 15 September mendatang, KPUD akan mengumumkan secara resmi hasil penghitungan Pilgub Riau ini.

"KPU harus transparan dan akuntabel umumkan hasilnya," tandas Ramdansyah. [ded]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa