
"Bantuan pasti kita serahkan, namun kita mau jelas data warga yang akan menerima sehingga ada pertanggung jawaban kita kelak," paparnya, Selasa (22/10/2013).
Menurutnya, dari data Kecamatan Sei Rampah yang masuk, jumlah warga yang terkena banjir 1.784 KK sehingga dari jumlah bantuan yang ada tidak cukup untuk jumlah data tersebut.
"Dari data kita terima jumlahnya berkisar 1.784 KK, sehinga masih kita teliti apakah semuanya memang terkena katagori bencana alam, atau hanya sebagian, itulah alasan kita masih belum menyalurkan semuanya sembako," papar Jamal.
Seperti diketahui, Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), nyaris diserang puluhan warga korban banjir. Pasalnya BPBD dinilai lamban dalam menyalurkan bantuan kepada warga yang menjadi korban banjir.
Kekesalan mereka ketika melihat langsung beras, mis instans, air meneral dan ikan kaleng terlihat menumpuk di posko BPBD yang berada di sekitar jembatan Sei Rampah, tepatnya di Dusun 3, Desa Sei Rampah, Sergai.
Sementara warga yang mendirikan posko di sekitar lokasi banjir belum mendapat bantuan sehingga mereka terpaksa membeli beras dan lauk sendiri untuk dimasak.
Bahkan dihadapan Kepala BPBD, warga telah kesal minta agar menutup posko, pasalnya mereka menilai BPBD terlihat lamban dalam menyalurkan bantuan yang menumpuk diposko.
Beberapa warga di pengungsian, Selasa (22/10/2013) siang mengatakan, selain kedinginan warga mulai kelaparan, hal itu disebabkan mereka tidak bisa melakukan aktivitas akibat air masuk ke dalam rumah mereka.
"Mereka menumpuk beras di posko, sementara kami di pengungsian mulai kedinginan dan kelaparan, kemana hati nurani mereka itu," papar warga kesal. [ded]
Teks Foto: Oknum BPBD terlihat tidur di atas tumpukan bantuan sembako.
KOMENTAR ANDA