post image
KOMENTAR
Krisis listrik di Sumatera Utara hanya bisa diatasi dengan membangun pembangkit  baru. Dibutuhkan tambahan daya minimal 1.000 mega watt (MW) untuk mengatasinya. Manajemen PT PLN mesti mengalokasikan anggaran untuk membangun pembangkit baru tersebut.

"Ya, mesti dianggarkan dana untuk itu," ungkap Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Parlindungan SH MH kepada wartawan ketika melakukan inspeksi mendadak ke Gardu Induk Rantauprapat, Labuhanbatu, Kamis (5/12/2013).

Dia mengaku akan 'menggedor' pihak PT PLN Pusat dan melakukan lobi-lobi untuk hal itu. Apalagi, kata dia, masalah kelistrikan sudah merupakan hal yang urgent saat ini.

Parlindungan berjanji, dirinya akan mendesak pemerintah pusat agar memerjuangkan penambahan pembangkit listrik baru di Sumut dengan kapasitas 1.000 MW.

Kata dia, Sumut kekurangan daya listrik sebanyak 300 Megawatt (MW) dari kebutuhan keseluruhan sebanyak 1.600 Mw.

"Sekarang hanya mampu memproduksi 1.300 Mw," jelasnya.

Seringnya pemadaman listrik di Sumut karena kurangnya daya tersedia. Itu sebabnya dibutuhkan pembangkit-pembangkit listrik baru.

"Dalam sepuluh tahun terakhir tidak ada penambahan pembangkit baru, sementara pembangkit yang lama sudah tidak efisien dan masih dalam perawatan. Ini yang membuat krisis listrik di Sumut," paparnya.

Sementara itu, kepada Manajer PLN Area Rantauprapat Hartono, Parlindungan Purba mewanti- wanti PLN Rantauprapat agar bekerja secara profesional mencari solusi terbaik terhadap kurangnya daya listrik di Sumut khususnya di Rantauprapat.

Pihak Manajemen PLN Area Rantauprapat sendiri mengaku terus melakukan pelbagai upaya untuk mencari solusi krisis listrik di daerah itu.

"Upaya yang dilakukan PLN untuk mengatasi krisis listrik di Sumut adalah dengan menyewa mesin genset di tiga lokasi. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi krisis listrik yang ada di Labuhanbatu khususnya dan Sumut umumnya," tandasnya. [dito]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi