post image
KOMENTAR
Bupati Kutai Timur Isran Noor menyatakan keikutsertaannya dalam Konvensi Capres Rakyat karena didorong oleh besarnya keinginan untuk memperbaiki kondisi bangsa dan negara yang kini carut marut.

"Saya datang ke sini, ikut Konvensi Capres Rakyat bukan untuk jadi presiden. Saya hadir ke sini untuk memperbaiki suasana bangsa kita, ketertinggalan bangsa kita, martabat bangsa kita yang hilang dan menurun," kata Isran ketika menyampaikan visi misi dalam debat publik pertama Konvensi Capres Rakyat di Aula Balai Adika Hotel Majapahit, Surabaya, Minggu (5/1/2014).

Selain itu, kata Isran Noor dirinya ikut konvensi juga karena dorongan untuk menjaga keutuhan Indonesia sebagai Negara Kepulauan tetap bertahan.

Politisi Partai Demokrat dari Pulau Kalimantan itu menyatakan kesiapannya untuk mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana disebut dalam pembukaan UUD 1945. Yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraaan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, keadilan sosial, dan seterusnya.

"Tujuan kita berbangsa dan bernegara sudah sering dikatakan dimana-mana, tapi belum terlaksana setelah 68 tahun kita merdeka. Kedaulatan bangsa kita belum tercapai. Semua barang-barang pemenuhan hidup rakyat diimpor dari luar. Tiap tahun kita impor bahan pangan," katanya prihatin.

"Saya ulangi, saya ikut Konvensi Capres Rakyat bukan untuk menjadi presiden. Saya ingin memperbaiki bangsa dan negara. Tapi apapun namanya, kalau Allah berkehendak saya siap mengemban amanah," demikian Isran.

Debat publik pertama Konvensi Capres Rakyat berlangsung meriah. Debat menghadirkan tiga panelis. Guru Besar Politik Unair yang juga mantan Komisioner KPU Prof Dr Ramlan Surbakti, Guru Besar Politik Universitas Parahyangan Bandung Prof Asep Warlan Yusuf, dan pengajar ekonomi Unair Dr Tjuk Kastriadi.

Adapun tujuh peserta konvensi yakni, tokoh perempuan Anni Iwasaki, Bupati Kutai Timur Isran Noor, pengusaha Ricky Sutanto, Menteri Perekonomian era Pemerintahan Abdurrahman Wahid Rizal Ramli, Ketua Dewan Syuro PBB Yusril Ihza Mahendra, Rektor Universitas Islam Eropa Sofjan Siregar, dan aktivis senior Tony Ardi. [rmol|dito]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa