post image
KOMENTAR
Sejumlah masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung rapat pleno penghitungan suara Pileg 9 April 2014 di tingkat KPUD Labuhanbatu mesti meradang.
Pasalnya, fasilitas aula di kantor Komisioner penyelenggara pemilu itu sangat terbatas pada hari kedua pelaksanaan kegiatan itu, Senin (21/4/2014).

Selain akibat keterbatasan jumlah daya tampung gedung media pengeras suara yang dimiliki juga sangat jauh dari harapan warga pengunjung. Tak ayal, sejumlah warga mesti mengintip dari celah-celah jendela dan ventilasi yang ada.

Tak jarang juga petugas keamanan juga mesti lebih ekstra proesional untuk menenangkan warga yang cenderung berdesakan. Kondisi itupun menjadi pergunjingan di media sosial.

Misalnya, salahseorang warga Rantauprapat, Supardi Sitohang tegas mengkritik hal itu di status akun facebooknya.

Kata dia, menaruh prihatin dengan animo masyarakat yang tinggi untuk mengetahui hasil Pileg 2014 tapi tak diimbangi dengan layanan sosial yang diberikan pihak KPUD.

"Tapi sayang sekali ya, masyarakat untuk melihat perhitungan suara itu, tidak puas, cuma bisa ngintip-ingtip dari kaca nako. Itupun tertutup tirai," jelasnya.

Padahal, ketika jelang Pileg 2014, penyelenggara gencar mensosialisasikan agar warga tidak Golput.

"Waktu memilih sibuk kamu mengimbau supaya jangan Golput, tiba mau melihat perhitungan akhir masyarakat cuma bisa ngintip ngintip," sesalnya.

Sementara itu, hari terakhir penghitungan suara Pileg 2014 di KPUD Labuhanbatu masih diwarnai berbagai protes para saksi parpol. Khususnya terkait perbedaan perolehan suara beberapa partai di tingkat TPS dan PPS maupun PPK. [ded]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa