post image
KOMENTAR

Peneliti pada Laboratorium Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia(UI) Makmur Keliat mengungkapkan, pendapatan Indonesia dari sektor kelautan saat ini hanya sebesar Rp 65 triliun. Padahal menurutnya, potensi pendapatan negara dari sektor tersebut mencapai angka Rp 365 triliun.

"Ada gap (selisih) Rp 300 trilin yang mesti diselamatkan oleh calon presiden kedepan," katanya dalam acara Pemaparan Program Kerja Jokowi-JK yang diselenggarakan oleh Relawan Jokowi-JK untuk Indonesia Hebat, di Swiss-Bellhotel Medan, Kamis (3/7/2014).

Menurutnya identitas maritim seharusnya melekat erat bagi Indonesia yang menjadi penghubung antara Samudera Hindia, Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik. Dengan kondisi ini, pemerintah harus bisa mengambil manfaat ekonomi secara maksimal.

"Selama ini kita masih terlalu fokus pada penguatan ekonomi di darat. Padahal kita punya potensi besar di laut. Itu yang sedang dilihat oleh Jokowi-JK," sebutnya.

Menambah kapal patroli bagi TNI, memperbaiki dan menambah pelabuhan laut yang layak serta penambahan kapal berukuran besar untuk program tol laut yang bisa menghubungkan antar pulau menjadi sebuah keharusan untuk menyelamatkan kekayaan laut Indonesia dari perdaganagn gelap.

"Jerman yang pantainya sedikit, bahkan saat musim dingin tidak bisa dimanfaatkan, tapi punya armada laut terbaik kedua di dunia. Taiwan yang begitu kecil tapi kapal lautnya berseliweran di laut Indonesia memanfaatkan potensi yang ada. Ini harus jadi pemikiran pemimpin ke depan," ungkapnya.[rgu]



Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi