post image
KOMENTAR
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumut, Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho menerima audiensi Panitia Natal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumut, di rumah dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Selasa (28/12/2014).

Hadir dalam audiensi itu, Ketua Panitia Natal PWI 2014, Benny Pasaribu, Bendahara Sanny Damanik, Wakil Sekretaris Jonris Purba, Koordinator Seksi Sosial Damai Oktafianus Mendrofa dan Koordinator Publikasi Bob Simbolon.

Pada kesempatan itu, Hj Sutias mengingatkan agar perayaan-perayaan keagamaan seperti Natal bagi umat Kristiani tidak hanya seremonial belaka. Menurutnya, perayaan keagamaan harus menyentuh ruh religiusitas secara substansial, misalnya sebagai momentum refleksi dan evaluasi diri.

"Acara-acara itu (perayaan agama) tidak hanya seremonial, tapi acara yang ruhnya membawa kita pada kebiasaan kita lakukan. Misalnya Natal, bisa menjadi momen mengevaluasi diri sejauh mana sudah melaksanakan ajaran agama kita. Setelah natal, ajaran-ajaran itu bisa menjadi kita pakai terus," tuturnya.

Sutias mengatakan, momentum Natal jangan hanya menumbuhkan semangat dadakan, dimana usainya perayaan Natal, maka usai pula semangat keagamaan itu.

"Harapan kita, bukan semangat dadakan, tapi semangat yang bisa kita bangun untuk pembangunan manusia. Sekarang kan ruhnya harus terlihat, sehingga usai Natal pun bahwa kita tetap mengedepankan kebaikan-kebaikan dari ajaran agama itu dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.

Terkait rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam memeriahkan perayaan Natal nanti, antara lain bhakti sosial, Sutias menyampaikan apresiasiasinya. Menurutnya, kegiatan perayaan keagamaan harus terangkai dengan kegiatan-kegiatan sosial.

"Rangkaian itu sudah bagus, bukan sekedar seremoni agar ada ekspos, tapi dari hati kita masing-masing terjalin. Apalagi yang kita layani ini bukan saja umat kita (Nasrani-red), namun masyarakat lintas agama," tandasnya.

Apalagi menurut Sutias, perayaan keagamaan tidak saja bermanfaat bagi agama yang sedang merayakan. Namun, secara universal memberi manfaat bagi sesama. Disanalah terjalin solidaritas antar umat beragama itu.

"Solidaritas itu ada dalam bentuk kekompakan. Mari tunjukkan solidaritas dalam perayaan-perayaan agama. Mari saling membangun, saling menghormati dan menghargai penganut agama yang lain. Disitulah letak solidaritas antar umat. Kalau kita kuat dalam agama, maka didalam masyarakat kita juga akan kuat," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Natal PWI Cabang Sumut tahun 2014, Benny Pasaribu mengapresiasi kesediaan Ketua PKK Sumut menerima audiensi Panitia Natal PWI Sumut 2014. Menurutnya, kesempatan panitia Natal PWI Sumut bertemu dengan ketua PKK Provsu merupakan hal yang langka.

"Ini adalah hal yang langka terjadi, panitia Natal bertemu dengan ibu ketua PKK Provsu. Ini kesempatan pertama kali audiensi panitia diterima ibu nyonya gubernur sepanjang sejarah penyelenggaraan Natal PWI," ungkap Benny.

Menurut Benny, arahan dan masukan yang disampaikan oleh Hj Sutias akan semakin memperkaya ide-ide terkait pelaksanaan Natal PWI Sumut nanti.

Terkait perayaan Natal yang akan dilaksanakan 20 Desember mendatang, Benny menyebutkan selain prosesi perayaan Natal, Panitia juga akan melaksanakan serangkaian bhakti sosial.

Diantaranya pengobatan gratis, bantuan ke beberapa Panti Asuhan, bantuan beasiswa kepada anak wartawan berprestasi, bantuan kepada anak yatim dan kepada siswa yang berasal dari keluarga sangat tidak mampu, bantuan kepada wartawan yang berwirausaha serta penyerahan bantuan kepada 2 pusat belajar non formal.

"Rangkaian bakti sosial itu akan dilaksanakan sebelum prosesi perayaan Natal PWI berlangsung," ungkapnya.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas