post image
KOMENTAR
Rendahnya kepesertaan masyarakat Kota Solok Provisnsi Sumatera Barat tentang pelaksanaan progran Keluarga Berencana (KB) menjadikan Kota Medan menjadi tempat belajar bagi pemerintah Kota Solok Sumbar. Menurut Pemko Solok, Pemerintah Kota Medan dinilai cukup berhasil melaksanakan program nasional ini. Hal tersebut terungkap saat Pemko Solok berkunjung ke kantor Walikota Medan, dan disambut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri Lubis dan di dampingi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Muslim Harahap, Kamis (6/11/2014).

Dalam pertemuan tersebut, Sekda Kota Solok Suyadi Nurdal mengatakan, kepesertaan masyarakat di daerahnya untuk mengikuti program nasional ini sangat rendah. Untuk itulah pihaknya mau mengadopsi sekaligus meminta masukan dari Pemko Medan yang berhasil menjalankan program ini, meskipun jumlah penduduk di Kota Medan jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kota Solok yang hanya 63.54I jiwa dengan 2 Kecamatan dan 13 Kelurahan (hasil pemekaran dari Kab.Solok).

"Kami sudah berupaya melakukannya namun diakui kepersertaan masyarakat sangat rendah, terutama kepersertaan dari kaum pria. Bahkan kami sudah bekerja sama dengan TNI dan juga mendapat dukungan dari MUI. Kami ingin mengetahui program kerja dan dukungan yang ada di Kota Medan," ungkap Suyadi yang dikutip medanbagus.com, Kamis (6/11/2014), sembari menjelaskan bahwa luas wilayah mereka hanya 51,54 Km persegi.

Menyambut permohonan itu, Sekda Medan Syaiful Bahri menjelaskan, program KB merupakan program nasional, dimana tujuannya adalah untuk mengantisipasi ledakan penduduk. Untuk Kota Medan, pelaksanan program KB ini dilakukan secara terpadu yang didukung TNI serta steakholder lainnya. Sementara itu pemahaman masyarakat tentang ber-KB cukup tinggi dan ini adalah upaya Pemerintah Kota Medan melalui Badan pemberdayaan Perempuan dan KB melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Kita melaksanakan ini secara terpadu, baik itu TNI, Steakholder dengan bhakti sosialnya,  serta keterlibatan Posyandu. Seluruh unsur ini saling mendukung dan sudah menjadi program masing-masing yang saling berkesinambungan. Kami juga berharap, kunjungan ini menjadi ajang pertukaran pengalaman dan ilmu untuk kemajuan di masing-masing kota," ungkap Syaiful.[rgu]

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Sebelumnya

Kadispar: Kalau Ada yang Bandel tak Ada Rasa Kemanusiaannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan