post image
KOMENTAR
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan melalui komisi terkait meminta Dinas Kebersihan Kota Medan untuk memvalidasi kembali data Wajib Retribusi Sampah (WRS). Sebab WRS merupakan salah satu berpotensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Permintaan itu disampaikan Komisi D DPRD Kota Medan pada kunjungan kerjanya ke Dinas Kebersihan Kota Medan yang dipimpin Ketua Komisi, Ahmad Arif bersama Sekretaris Dame Duma Sari Hugatalung serta sejumlah anggota, diantaranya Ilhamsyah, Landen Marbun, Abdul Rani, Maruli Tua Tarigan dan Sahat B Simbolon, Kamis (20/11/2014).

Ahmad Arif, mengatakan jumlah WRS yang ada dan terdata saat ini tidak sebanding dengan perkembangan pertumbuhan rumah, sehingga perlu dilakukan pendataan atau validasi data jumlah WRS tersebut. "Pendataan ini harus maksimal, karena masih banyak potensi di sektor ini," kata Arif.

Selain itu, sambung Arif, Dinas Kebersihan juga harus meningkatkan pelayanan kebersihan, khususnya pengangkutan sampah. Sebab ekspetasi masyarakat saat ini terlalu tinggi untuk persoalan penangkutan sampah ini. "Kalau bersih, Pemko Medan yang dipuji, tapi kalau kotor Dinas Kebersihan yang dihujat atau disalahkan masyarakat," sebut Arif.

Senada dengan itu anggota Komisi D lainnya, seperti Ilhamsyah, Maruli Tua Tarigan, Abdul Rani dan Sahat B Simbolon, meminta Dinas Kebersihan untuk memperbaiki sistem internal. "Kalau memang tidak layak, copot saja. Peningkatan kinerja akan menjadi acuan untuk menjadi lebih baik kedepannya," kata Ilhamsyah.

Terkait adanya rencana kerjasama dengan PT Agro Mandiri Abadi yang akan menjadikan TPA sebagai sumber energi listrik, menurut Ilhamsyah, merupakan langkah baik. "Ini harus ditindaklanjuti, tapi harus benar-benar membangun listrik dan listriknya harus murah dijual ke masyarakat Medan. Kalau ini terwujud, Medan akan berkelas," kata Ilhamsyah lagi.

Sebelumnya Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Endar Sutan Lubis, menyampaikan serapan anggaran hingga Oktober 2014 sebesar Rp61 miliar lebih atau 56,47 persen.

"Ini realisasi fisik, sedangkan dananya sudah selesai semua. Sedangkan untuk PAD, hingga Oktober 2014 telah terealisasi sekitar Rp15 miliar lebih atau 61,77 persen dari target sebesar Rp25 miliar. Target PAD ini sebenarnya masih terlalu tinggi, tapi itupun bisa ditingkatkan dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat," kata Endar.

Endar mengakui, pihaknya masih kesulitan untuk mengangkut sampah di sejumlah kawasan di Kota Medan, karena masih minimnya sarana dan prasarana yang tersedia dibandingkan dengan volume sampah yang ada. "Armada angkut kita ada yang berusia 30 tahun lebih. Sekali diopersionalkan, masuk bengkel seminggu. Makanya sampah tidak terangkat," kata Endar.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, sebut Endar, kondisi ideal untuk pelayanan kebersihan dibutuhkan truk typer sebanyak 47 unit, container 20 unit, compater 62 unit dan arm roll 21 unit.
"Makanya, kepada anggota dewan kami meminta dukungan dengan mengalokasikannya secara bertahap akan kebutuhan sarana dan prasarana itu," pinta Endar.

Disisi lain, Endar, menyebutkan alokasi dana di Dinas Kebersihan sebesar Rp108 miliar lebih, 70 persen-nya untuk minyak dan upah Tenaga Harian Lepas (THL).

"Untuk kedua item tersebut telah menghabiskan sekitar Rp90 miliar lebih. Jadi, hanya sekitar Rp20 miliar lebih dari anggaran itu yang dimanfaatkan untuk mendukung operasional kerja," sebut Endar.[rgu]

Sandy Irawan: Miliki Lokasi Strategis, Pemko Binjai Mestinya Prioritaskan Kawasan Ekonomi

Sebelumnya

Pemprov Sumut Segera Bagikan Rp. 260 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid 19

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pemerintahan