post image
KOMENTAR
Atlet wushu putri Indonesia, Moria Manalu, meraih medali emas di kelas 65 kilogram setelah mengalahkan Maryam Hashemiforoud dari Iran, pada Kejuaraan Dunia Wushu nomor Sanda (The 7th Sanda World Cup 2014) di Istora Senayan, Jakarta, Jumat malam (21/11).

Moria mampu menjinakkan Maryam yang memiliki postur lebih tinggi dengan beberapa pukulan dan bantingan. Atlet Iran tersebut memiliki tendangan terarah yang kerap kali menyulitkan Moria.

Sayangnya, langkah Moria tidak diikuti Junita Malau.  Ia harus puas hanya meraih medali perak setelah kalah 0-2 dari atlet Wushu Vietnam, Nguyen Chinh, di kelas 48 kg putri.

Mereka bertarung sangat sengit. Jarak tendang Junita kurang dibanding Chinh. Junita mendekat dan terus menggunakan pukulan-pukulan jarak dekat serta bantingan guna menghindari tendangan musuh.

Pada ronde pertama, Junita kalah. Selanjutnya pada ronde kedua Junita kalah lagi. Kekalahannya di setiap ronde hanya beda tipis saja.

"Saya sudah intruksikan dia untuk bergerak, tapi dia diam saja. Sementara musuhnya terus menendang," ujar Liu Zhen, pelatih Juanita asal China.

Walau gagal juara, Junita Malau yang menginjak usia 23 tahun, mengaku bangga bisa mencapai final. Apalagi dia telah berhasil mengalahkan atlet sanda wushu India, Sanathoi Devi, dan melangkah ke final untuk melawan sang juara dunia Sanda Wushu 2013 yang digelar di Malaysia.

"Dengan persiapan yang sangat sebentar, saya bisa mengalahkan atlet India. Dia adalah juara bertahan, saya cukup bangga mampu mengalahkannya," ujar Junita.

"Ini adalah hasil maksimal yang harus diapresiasi," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia, Iwan Kwok. [hta/rmol]

Juara Bertahan Liverpool Tersingkir Dari Liga Champion

Sebelumnya

Menang Tipis Dari KKBO Langkat United Jadi Modal PSMS Medan Jelang Laga Perdana Liga 2 Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Olahraga