
Akibatnya tumpukan tanah yang berserakan di jalan akan berdebu jika cuaca panas dan jalan menjadi licin jika hujan turun.
"Titi yang menuju rumah warga juga mereka hancurkan saat mengerjakan proyek. Tapi pas diperbaiki tidak seperti semula. Sudah ada yang menjadi korban karena spesifikasi titi tidak sesuai. Jadi jangan sampai ada korban lain atas kelalaian mereka," keluhnya kepada MedanBagus.Com, Minggu (30/11).
Lebih lanjut Rizal menjelaskan, warga suatu waktu pernah menyampaikan keluhan ini pada Walikota Medan Dzulmi Eldin, saat orang nomor satu di Kota Medan ini menghadiri acara majelis taklim. Namun warga kecewa dengan jawaban Eldin kala itu.
"Bisa pulak Walikota meminta kami bersabar. Padahal kami sudah resah. Kalau cuma cakap-cakap aja, Kepling pun bisa," ketusnya.
Sementara itu anggota DPRD Medan dari Frkasi PDIP, Hasyim meminta, agar Walikota memberi peringatan pada kontraktor yang mngerjakan proyek tersebut. Karena apa yang mereka lakukan itu sudah mengabaikan kepentingan warga.
"Walikota harus mengevaluasi kontraktor nakal itu. Bila perlu jangan dibayarkan hasil pengerjaannya. Karena pemerintah mengeluarkan anggaran sesuai dengan spesifikasi awal. Kalau sudah begini, bukan warga saja yang dirugikan. Pemerintah juga telah dibohongi," terangnya. [hta]
KOMENTAR ANDA