post image
KOMENTAR
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta untuk menjaga independensi mereka dalam menyelesaikan kisruh yang terjadi di Bank Sumut. Demikian tuntutan yang disampaikan massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Masyarakat Anti Korupsi dan Nepotisme di depan Kantor Regional 5 OJK Medan, Kamis (5/2/2015).

Koordinator aksi Eddy Nasution mengatakan proses penjaringan direksi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) sudah menyimpang. Informasi yang dihimpun di lapangan saat ini ada dua nama yang diajukan yaitu Edie Rizliyanto sebagai calon dirut dan Didi Duharsa sebagai calon direktur operasional.

Namun, menurut pengunjukrasa, keduanya bermasalah. Edie Rizliyanto yang selama ini membawahi bisnis dan syariah malah membuat kinerja Bank Sumut Syariah memburuk ditandai dengan turunnya aset dan tingginya kredit macet. Bahkan secara umum kinerja Bank Sumut juga mengalami kemerosotan.

"Yakinlah bapak-bapak di OJK kalau Bank Sumut akan meledak karena sebagian besar pegawai akan menggusur dan menyuruh direksi import angkat kaki seperti yang pernah terjadi di Bank Aceh beberapa waktu lalu," katanya.

Bukan hanya itu, Edie Rizliyanto juga disebut terlibat dalam mark up sewa mobil dinas direksi dan mobil operasional Bank Sumut dan kerap mengintimidasi pegawai. Sedangkan Didi Duharsa terindikasi memberi persetujuan kredit fiktif cabang Lubuk Pakam dan pernah gagal fit and proper test.

"OJK harus menolak kedua nama itu," teriak mereka

Selain massa Gerakan Masyarakat Anti Korupsi dan Nepotisme, aksi yang sama juga dilakukan oleh Badko HMI Sumut dengan tuntutan yang sama. Saat aksi berlangsung, di lantai 9 kantor OJK sedang berlangsung pergantian ketua OJK Medan regional 5 dari Ahmad Fauzi ke Ahmad Soekro Tratmono. Hadir di ruangan itu Muliaman D Hadad, komisioner OJK Jakarta dan Irwansyah Lubis, deputi komisioner OJK.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi