post image
KOMENTAR
Tim khusus Anti-Begal diminta untuk melakukan tembak ditembak bagi pelaku kejahatan Jalanan di Kota Medan. Hal ini dilakukan karena maraknya pelaku kajahatan di Kota Medan yang masih berkeliaran mencari korbannya.

"Tindakan tegas berupa tembak di tempat  harus dilakukan‎ kepada para begal. Para pelaku kejahatan ini sudah sangat meresahkan, karena tidak  peduli siapa lagi  korbannya," kata Wakapolresta Medan, AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho di hadapan tim khusus (Timsus) Anti-Begal yang terbentuk di Mapolresta Medan, Jumat (13/3/2015).

Dijelaskannya, polisi tetap akan menjunjung tinggi hak azasi manusia (HAM), namun polisi akan  mengutamakan HAM masyarakat yang menjadi korban.

"Ini yang paling penting, karena pelaku sampai membunuh korbannya, jadi pantas rasanya jika para pelaku diberi tindakan tegas," ujarnya.

Ia mengaku, 15 tim anti- begal yang di bentuk sesuai dengan perintah Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo yang terdiri dari gabungan dari personel Reskrimum Polda Sumut, Resmob, Polresta dan polsek-polsek.

"Targetnya adalah orang-orang yang  sudah terdata‎, termasuk lokasi  yang dianggap rawan tindak kejahatan jalanan dan kerap dijadikan tempat para begal beraksi," jelasnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Istanto Bram mengatakan, dalam sebulan, Satreskrim Polresta Medan menerima 300-400 laporan peristiwa kejahatan.

"Laporan itu tidak sesuai dengan jumlah personel yang bertugas di lapangan. Personil kita  hanya 49 orang dibantu penyidik 60," ungkapnya.

Kejahatan jalanan yang populer disebut begal marak terjadi di Kota Medan."Pelaku tidak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya," pungkasnya. [ben] 

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Sebelumnya

Ini Obat Cair Yang Digunakan Reynhard Sinaga 'Predator Seksual' Dalam Memperdaya Korbannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kriminal