post image
KOMENTAR
Prediksi Ekonomi nasional dalam RUU ÀPBN 2016 terlalu percaya diri dan tidak realistis dengan mematok pertumbuhan Ekonomi 5,5 persen dari postur fundamental Ekonomi indonesia 2015.

"Ini sangat tidak mungkin, apalagi alasannya adalah perbaikan ekonomi dunia yang dimotori oleh Amerika Serikat. Dan perbaikan ekonomi di Eropa sangat tidak mempunyai efek kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono, dalam keterangan beberapa saat lalu (Sabtu, 15/8).

Menurut Arif, investor dunia, khususnya investor dari Amerika Serikat, Timur tengah dan China akan lebih tertarik untuk berinvestasi di Eropa yang sudah mempunyai Infrastruktur yang lebih mendukung investasi dibandingkan di Indonesia. Sebab akibat krisis di Eropa saat ini banyak proyek dan aset-aset di Eropa yang punya nilai sangat murah dibandingkan di Indonesia.

"Dan Eropa memiliki tenaga kerja yang lebih memiliki skill dibandingkan tenaga kerja di Indonesia," demikian Arief.[rgu/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa