post image
KOMENTAR
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Arifin Saleh Siregar mengatakan munculnya baliho yang tidak resmi (ilegal) milik pasangan calon walikota/wakil walikota Medan, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma (REDI) muncul karena keduanya sangat butuh sosialiasi di Kota Medan. Sosok keduanya yang belum "dikenal" oleh warga Medan menurutnya menjadi pemicu utama pemasangan baliho yang melanggar aturan tersebut.

"Mereka sangat butuh sosialisasi, agar dikenal oleh warga Medan," katanya Minggu (6/9).

Arifin menjelaskan, terdapat perbedaan mendasar antara dua pasangan calon yang maju di Pilkada Medan yakni pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (BENAR) dan pasangan Ramdhan Pohan-Eddie Kusuma (REDI). Pasangan Eldin menurutnya diuntungkan dengan status sebagai calon incumben, sehingga mereka relatif lebih dikenal warga dibanding pasangan REDI.

"Ramadhan Pohan meskipun pernah menjadi anggota DPR RI, namun dia bukan asal dapil Sumut, demikian juga pasangannya Eddie Kusuma, orang tidak kenal dengan mereka," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, baliho milik pasangan REDI sudah terpasangan di Jalan Pemuda, Medan. Baliho tersebut lengkap dengan nomor urut, visi dan misi serta ajakan untuk mensukseskan Pilkada Medan 2015.[rgu]

Penundaan Pelantikan Kepala Daerah di Kepulauan Nias akan Membuat Kepulauan Nias Semakin Mundur!

Sebelumnya

Maju di Pilkada Sumut, Sofyan Tan Pasti Punya Hitung-hitungan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga