post image
KOMENTAR
Menteri Olahraga dan Pemuda, Imam Nahrawi menerima kunjungan Dubes Iran, Valiollah Mohammadi di kantornya, Kemenpora, Senayan, Jakarta, pagi tadi (Rabu, 9/9). Kunjungan ini terkait rencana Menpora ke Iran untuk melakukan Memori of Understanding (MoU) di bidang pemuda dan olahraga dengan Iran.

Valiollah mengaku senang bertemu Menpora.

"Banyak hal yang dapat digali. Banyak pembicaraan dari kunjungan Menpora ke Iran nanti. Indonesia-Iran yang memiliki hubungan berabad-abad sekarang berkembang lebih luas. Terdapat interaksi para pejabat kedua negara. Masyarakat dan LSM kedua negara juga saling berhubungan," jelas Valiollah.

Menurut Valiollah, Indonesia dan Iran memiliki persamaan, Misalnya, papar dia, dalam pertukaran tim, pelatih, dan model pendidikan bersama. Ia optimistis pemerintahanya siap meningkatkan kerjasama di bidang olahraga dengan Indonesia.

"Di bidang pemuda, kerjasama juga dapat ditingkatkan. Semaga kerjasama kedua negara membuahkan hasil," lanjut Valiollah.

Dalam kesempatan itu, Menpora pun menyatakan senang dengan kedatangan Dubes Iran di kantornya.

"Saya tidak menduga secepat ini hubungan kita. Bagi saya Iran adalah inspirasi bagi Islam, pengembangan olahraga, dan pemuda. Salah satu kedekatan kita tidak hanya karena mayoritas sama-sama Islam. Selain itu nilai positif dapat kita kembangkan melalui pertukaran atlet, pelatih, dan keilmuan kedua negara," kata Menpora.

Dalam bidang olahraga dan sepakbola, Menpora menyatakan akan belajar banyak ke Iran.

"Terima kasih ke Pak Dubes yang memfasilitasi kunjungan kami nanti ke Iran. Mohon dapat disampaikan mengenai budaya dan adat istiadat selama di sana," ujar Menpora yang berencana mengunjungi Iran bersama beberapa pejabat Kemenpora seperti Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik Irianto, Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto, dan Deputi Pemberdayaan Olahraga Yuni Poerwanti.

"Terima kasih atas pernyataan Yang Mulia. Dengan adanya pemerintahan baru kedua negara, kedua presiden juga sudah saling bertemu," ungkap Valiollah.

Ia ingat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sofyan Djalil pernah membawa 60 pengusaha ke Iran.

"Kunjungan bapak Menpora adalah kunjungan kedua pejabat negara Indonesia ke Iran. Di kalangan kami, juga ada istilah 'tak kenal maka tak sayang'. Ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan," bebernya.

Valiollah mengharapkan potensi pemuda kedua negara dapat mempercepat arus kemajuan. Terkait tradisi, Valiollah meyakinkan Iran sama seperti Indonesia yang merupakan negara berpenduduk muslim.

"Yang berbeda, kami tidak melakukan jabat tangan antara laki-laki dan perempuan. Setiap perempuan masuk ke Iran harus menutup aurat. Selain itu juga mengucapkan salam seperti di sini," terang Valiollah.

Valiollah lantas bercerita tentang olahraga tradisional Iran bernama Zulfani yang ternyata sudah dipraktekkan di banyak negara. Bahkan Iran sempat mengirim pelatihnya ke Bandung.  

"Saya mohon agar Yang Mulia memberitahu jam penerbangan dari Jakarta dan baliknya. Jika ingin waktu terbaik berkunjung ke Iran, adalah musim semi. Saat ini merupakan akhir dari musim panas. Jika pada musim dingin di Iran, bagus untuk bermain ski. Banyak tim olahraga dunia yang berkunjung ke Iran, dan sebaliknya Tim Iran sering pula berkunjung ke luar negeri," urai Valiollah.

Menpora sendiri berharap hubungan kedua negara semakin erat. "Nanti yang dikerjasamakan di antaranya bidang pemuda, kerjasama pertukaran atlet, pelatih, dan mengenalkan Pencak Silat sebagai olahraga khas Indonesia," kata Menpora.[hta/rmol]


 

 

Juara Bertahan Liverpool Tersingkir Dari Liga Champion

Sebelumnya

Menang Tipis Dari KKBO Langkat United Jadi Modal PSMS Medan Jelang Laga Perdana Liga 2 Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Olahraga