post image
KOMENTAR
Kurang dari sebulan, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 akan masuk ke Indonesia. Hal ini merupakan ancaman sekaligus berkah bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatera Utara (Sumut).

Hal ini menjadi pandangan miris bagi para pengusaha di Sumut, terutama kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Salah seorang Pengusaha batubata ringan/ramah lingkungan (light weight concrete) di Kota Medan M Damian menuturkan, masuknya MEA ke Indonesia merupakan "warning" atau "lampu kuning". Hal ini disebabkan, masyarakat Indonesia, khususnya Sumut belumlah mampu bersaing secara profesional, terutama dari segi perekonomian.

"Ini bahaya!. Ibaratnya, negara luar sudah bisa main kelereng, kita masih pandai pakai sarung. Jadi, sejatinya kita belumlah siap," tegas Damian, Jumat (20/11).

Damian menambahkan, masyarakat Indonesia bukan hanya tidak mampu bersaing secara kualitas, tetapi juga dari segi produktifitas, promosi dan modal.

"Pemerintah apa mau memikirkan ini?. Saya khawatirnya, Indonesia akan semakin terpuruk," pungkasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi