post image
KOMENTAR
Dirjen Pertanian Pangan Kementerian Pertanian Dr Ir Hasil Sembiring MSc memaparkan, strategi pengembangan padi untuk mendukung kebijakan pangan nasional adalah, peningkatan produktifitas, perluasan areal tanam, pengamanan produksi dan peningkatan mutu.

Namun, lanjut dia, sepanjang ini masih banyak tantangan yang dihadapi, diantaranya permasalahan lahan, air, infrastruktur, teknologi atau sarana produksi, kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM), hingga masalah permodalan.  Sehingga pertumbuhan luas panen, produktifitas dan produksi padi periode 2010-2015 lebih rendah, bahkan cenderung melandai dibanding periode 2005-2010. Yakni dengan perbandingan produksi rata-rata di periode 2005-2010 adalah 59.493 ton, sementara periode 2010-2015 hanya mampu memproduksi 69.733 ton.

"Peningkatannya sangat tidak signifikan, pertumbuhannya hanya berkisar 2,48 persen," ujarnya, Rabu (2/12).

Adapun, tambahnya, penyebab pelandaian luas panen dan produktifitas padi, diantaranya, masalah lahan dengan faktor penurunan kualitas lahan, alih fungsi lahan dan keterbatasan cetak lahan baru. Kemudian infrastruktur, yakni kerusakan jaringan irigasi, pendangkalan waduk dan sarana transportasi yang kurang memadai.

"Selain itu, masalah teknologi, yakni inovasi teknologi unggul baru yang lambat, permodalan terbatas, petugas penyuluh yang juga terbatas, regenerasi SDM petani yang rendah dan generasi muda yang kurang berminat," katanya.

Namun meskipun begitu, lanjut dia, masih ada potensi dan peluang peningkatan produksi padi, diantarannya masih adanya senjang produktifitas real di tingkat petani dibandingkan dengan potensi produktifitas varietas. Yakni provitas padi sawah tahun 2015-ARAM II BPS dengan rerata nasional sebesar 5,45 ton GKG/ Ha. Sementara, ditingkat provinsi sebesar 1,85-474 ton GKG/ ha. Kemudian, tersedianya varietas benih unggul temuan baru yang lebih produktif, diantaranya IPB-3S, inpari, inpara dan hibrida, tersedianya metode tanam yang lebih produktif, diantaranya jajar legowo, SRI, hazton dan mina padi.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi