post image
KOMENTAR
Kegaduhan yang terjadi di kabinet kerja, termasuk blok masela disebabkan tidak baiknya koordinasi dan politik pencitraan

Sudah menjadi hal yang sangat klasik, terjadikan koordinasi yang tidak baik mulai dari pemerintah pusat sampai ke daerah. Dari masa ke masa, di berbagai kabinet pemerintahan, hal ini selalu terjadi.

Dengan koordinasi yang tidak baik ini menyebabkan terjadinya saling tuding di internal kabinet kerja Jokowi.

"Harus ada koordinasi yang pas agar tidak terjadi overlap. JK tidak berkoordinasi dengan menteri-menteri, sebaliknya menteri-menteri juga tidak berkoordinasi dengan JK dan Jokowi. Koordinasi yang dari dulu menjadi PR untuk bangsa ini menyebabkan adanya saling tuding di kabinet Jokowi," kata Agus Suryadi, akedemisi politik USU, kepada wartawan medanbagus.com (8/3).

Beliau juga mengungkapkan bahwa dalam kegaduhan yang terjadi saat ini, termasuk perselisihan menteri ESDM-SKK Migas dan menko maritim bagaikan politik pencitraan. Politik pencitraan harus dihapuskan demi kebaikan Indonesia.

"Hilangkan politik pencitraan yang semakin kuat teridentitaskan ke dalam tubuh pemerintah. Jika ini berlanjut akan mempengaruhi ekonomi makro Indonesia," ungkapnya.

Saat ini Jokowi sedang memelihara manajemen konflik untuk menghadapi kegaduhan kabinet kerja, ditandai dengan eratnya hubungan Jokowi dan Rizal Ramli dalam mengatasi manuver JK.

"Rizal Ramli memang sengaja dipelihara Jokowi untuk menyeimbangkan persaingan dengan JK. Manajemen konflik sedang dipelihara oleh Jokowi," tutupnya.[rgu]

KOMENTAR ANDA