
Gedung Nasional Medan misalnya. Gedung yang menjadi saksi bisu agresi Belanda tahun 1946 ini saat ini kondisinya rusak parah. Monumen keberhasilan pejuang Kota Medan mengusir tentara NICA dari Medan ini, sekarang berubah menjadi "indekosan" sejumlah preman dan gelandangan.
MedanBagus.Com, Sabtu(12/3) menyaksikan tempat itu demikian kumuh. Tak hanya itu, ancaman pun diberikan oleh salah seorang peman yang melihat kedatangan MedanBagus ke tempat itu.
Menurut Butet, salah seorang juru parkir di kawasan Jalan Sutomo itu, keberadaan preman dan gelandangan di tempat itu sudah lama.
“Sudah dari dulu gedung itu ditempati preman. Bagus gak usah lah liput gedung itu kalau gak didampingi polisi, payah preman-preman itu. Kemarin ada wartawan yang mau meliput dipukul sama mereka,” kata Butet kerpada Medanbagus.Com.
Butet juga mengatakan, selama dia bertugas menjaga parkir belum pernah melihat orang berbaju pemerintah daerah masuk dan mengunjungi tempat itu.
"Kotor, bau kencing. Tak ada perhatian," tambah dia.
Hal yang sama juga menimpa Tugu Medan Area. Menurut Butet, keberadaan Tugu Medan Area yang memprihatinkan padahal lebih jelas bisa dilihat orang, karena letaknya berada di halaman yang ramai dilalui orang.
“Gak pernah diurus pemerintah, kalau malam gelandangan dan anak-anak jalanan yang nempati itu. Cobalah lihat, pagarnya aja udah gak ada, orang suka-suka hati lah di situ,” demikian Butet. [hta]
KOMENTAR ANDA