post image
KOMENTAR
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan penutupan lokalisasi prostitusi di berbagai daerah telah dipetakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) seluruh Indonesia.

"Pada 29 Januari 2016, Dinsos mengadakan rapat koordinasi pemetaan lokalisasi prostitusi dan responnya sangat baik untuk dilakukan penutupan secara bertahap di berbagai daerah di Indonesia," ujar Mensos di Yogyakarta, Kamis (14/4), dalam rilisnya.

Hasil rakor, kata Mensos, ada 100 lokalisasi yang akan ditutup secara bertahap, salah satu di antaranya di Mojokerjo, Jawa Timur, dan Tangerang, Banten.

"Pada Mei ini, akan dilakukan penutupan lokalisasi prostitusi di Mojokerto dan Tangerang. Sedangkan, di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) dua lokasi akhir Februari lalu telah ditutup," terangnya.

Sementara lokalisasi prostitusi di daerah lainnya, secara bertahap akan dilakukan penutupan. Daerah terbanyak lokalisasi berada di Provinsi Kaltim dengan 33 titik.

"Menjelang Bulan Ramadhan ini, penutupan akan kembali dilakukan dan Pemerintah Daerah telah melakukan rakor se-Kaltim. Jadi, kami menunggu koordinasi teknis dari para bupati/walikota," kata Mensos.  

Sesuai tugas dan fungsi Kemensos memberikan support kepada mantan pekerja seks komersial (PSK), berupa bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Jaminan Hidup (Jadup), serta transportasi lokal (translok).

"Besaran UEP Rp 3 juta, Jadup Rp 900 ribu, serta translok, sehingga total bantuan bagi para bekas wanita penghuni lokalisasi Rp 5.053.000," katanya.

Selain itu, diberikan pelatihan kejuruan atau vocational training, berupa keterampilan membuat kue, menjahit, membordir, dan lain sebagainya. Tahun lalu, di lima titik 400 ratus wanita bekas lokalisasi mengikuti program tersebut.

"Selama 6 bulan mereka di sana dan didampingi petugas, sehingga ketika keluar bisa membuka berbagai usaha, baik yang pulang kampung ataupun tidak," katanya.

Bagi mereka yang memilih pulang kampung, di sana bisa membuka usaha sesuai dengan potensi daerah tersebut, seperti usaha pertanian bagi daerah yang subur tangahnya ataupun usaha di sektor agro.

"Mereka yang pulang kampung bisa membuka usaha sesuai potensi daerahya, misalnya di Malang bisa menanam brambang (bawang) dengan menyewa tanah dan berkelompok atau bisa juga membudidayakan ikan mujair, dan seterusnya," tukas Mensos.[rgu/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas