post image
KOMENTAR
Wartawan senior kota Medan Muhammad Yazid mengatakan isu pendidikan masih menjadi isu yang jarang dikemas menjadi isu yang menarik oleh para jurnalis. Hal ini terjadi karena tidak memiliki kemampuan yang mumpuni dalam mencari isu-isu sensitif dalam dunia pendidikan untuk dikemas dalam berita terutama untuk berita investigatif.

Hal ini disampaikannya dalam seminar yang diselenggarakan USAID PRIORITAS bekerja sama dengan LPTK UNIMED dan UIN SU di Digital Library UNIMED, Selasa (17/5).

"Wartawan sekarang banyak yang malas dan tidak pintar, tidak mampu melakukan investigatif baik untuk isu pendidikan maupun isu-isu lainnya. tidak lagi memiliki profesionalitas dan martabat," katanya.

Mantan Ketua PWI Sumut ini menjelaskan wartawan dan perusahaan media seharusnya mampu mengedepankan isu pendidikan sebagai salah satu isu prioritas yang harus terus disuarakan. Hal ini berkaitan dengan peran dari media massa dalam mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Persoalannya saat ini, isu pendidikan masih mendapat porsi yang sangat minim bagi surat kabar. Hal ini juga membuat wartawan langsung beranggapan isu pendidikan "tidak penting".

"Ironisnya media tidak memberikan porsi besar untuk pendidikan, berakibat wartawannya menjadi tidak mampu membuat berita pendidikan yang baik," sebutnya.

Untuk meningkatkan martabat dan kemampuan wartawan dalam memberikan porsi besar bagi pendidikan, ia memberikan dua solusi untuk wartawan agar dapat menjadi materi dalam berkontemplasi.

"Libatkan dan beri kesempatan kepada wartawan peliput pendidikan dalam berbagai kegiatan dunia pendidikan, terutama pengenalan sistem pendidikan yang baru. Kedua, buat kegiatan temu redaksi dengan agenda utama peran media dalam peningkatan kualitas pendidikan," ujarnya.

Yazid berharap wartawan dapat berubah dan tidak terpaku kepada hal-hal yang bersifat 'mainstream'.

"Saya berharap jurnalis berubah, jangan hanya menyajikan pemberitaan media 'mainstream'. Jadilah wartawan profesional yang handal, berdedikasi, beretika dan mertabat," demikian Yazid.[rgu]

Rajudin: Kehadiran PPPK Jangan Sampai Menyingkirkan Guru Honor

Sebelumnya

Sekolah Ditutup 14 Hari, Gubernur Edy Rahmayadi: Belajar Dirumah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Pendidikan