post image
KOMENTAR
MPR bekerja sama dengan Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kota Semarang menggelar Sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) melalui pagelaran seni budaya wayang kulit dengan lakon 'Manunggaling Mustikaning Jagad.' Lakon ini dimainkan oleh Ki Sigit Ariyanto.

Sosialisasi pada Minggu (22/5) tersebut berlangsung di bawah sebuah tenda di halaman Relokasi Pedagang Pasar Johar, Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang.

Ketika itu, ratusan pecinta wayang dari kota Semarang dan daerah sekitarnya berdatangan untuk menyaksikan acara pagelaran wayang kulit. Hadir dalam sosialisaai tersebut beberapa anggota MPR.

Mereka adalah Abidin Fikri dari Fraksi PDI Perjuangan, Mujib Rohmat dari Fraksi Golkar, Abdul Kadir Karding dari Fraksi PKB, Yayuk Basuki dari Fraksi PAN, Adang Sudrajat dari Fraksi PKS, M. Arwani Thomafi dari Fraksi PPP, Fadholi dari Fraksi Nasdem, Guntur Sasono Fraksi Demokrat, dan Abdul Qodir Amir Hartono dari Kelompok DPD. Hadir juga Sekretaris Jenderal MPR Ma’ruf Cahyono, Ketua Badan Pengkajian MPR, Bambang Sadono serta Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Triyoto beserta jajaran FKPD dan SKPD Pemerintah Kota Semarang.

Sekjen Ma'ruf yang juga sebagai ketua Panitia Pelaksana Pementasan Wayang dalam laporannya menyatakan bahwa pagelaran seni budaya tradisional (wayang) di Semarang ini adalah salah satu metode yang digunakan MPR dalam menyosialisasikan Empat Pilar.

"Sebelumnya MPR juga telah menyelenggarakan seni budaya di berbagai daerah di Indonesia, dan tidak hanya wayang, tetapi dengan seni budaya yang disesuaikan dengan daerah setempat," ujarnya.

Menurut Ma’ruf, wayang merupakan metode sosialisasi yang efektif. Karenanya, ia berharap, pesan-pesan Empat Pilar MPR yang disampaikan melalui dalang sampai ke lapisan masyarakat kampung tidak hanya di kota besar saja dan jadi sekadar tontonan tapi juga harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-har., Ma'ruf pun menutup sambutannya dengan membaca sebuah puisi Manifesto Ini Baru Indonesia.

Sementara, Kepala Dinas Pasar Pemkot Semarang Triyoto yang mewakili Walikota Semarang dalam sambutan tertulisnya menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran hampir semua fraksi di MPR. Triyoto juga menyebut pagelaran wayang ini bentuk kepedulian MPR terhadap budaya warga untuk membangun karakter dan mentalitas masyarakat Semarang. Dengan Sosialisasi Empat Pilar dalam bentuk pagelaran wayang kulit ini banyak nilai positifnya antara lain, sebagai media membangun komunikasi antara pelaku budaya dengan masyarakat.

Begitu malam mulai larut dan jarum jam sudah berada di angka 21.00 WIB, Bambang Sadono mewakili pimpinan MPR, tampil menyampaikan kata sambutan, sekaligus membuka secara resmi pagelaran wayang tersebut dengan menyerahkan tokoh wayang kepada dalang Ki Sigit Ariyanto. Dan, pagelaran pun segera dimulai.

Dalam sambutanya Bambang Sadono berpendapat, sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui seni budaya wayang di Semarang ini adalah tepat.

"Wayang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Nah, pagelaran ini sengaja dilaksanakan di halaman Relokasi Pasar Johar, pasar terbesar di Jawa Tengah ini karena bertepatan dengan musibah kebakaran pasar ini pada 9 Mei 2015 lalu, maka MPR berharap melalui seni budaya wayang diharapkan dapat menghibur dan mendengar langsung keluhan para pedagang yang mengalami musibah tahun lalu itu, sembari menyampaikan makna yang terkandung dalam Empat Pilar MPR," ujar Bambang Menutup sambutannya.[hta/rmol]



Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas