post image
KOMENTAR
Pendidikan adalah hak untuk didapatkan oleh semua anak bangsa, tak terkecuali anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik dan mental serta memiliki kebutuhan khusus. Untuk itu, Yayasan Sinar Ananda Indonesia telah resmi membuka Sekolah Pendidikan Khusus (Special Education School) White Light di Jalan Gaharu No. 55 Medan, Kamis (9/6).

Usli Sarsi selaku Pembina dan Inisiator berdirinya sekolah tersebut mengatakan bahwa Sekolah tersebut dibangun bukan untuk tujuan meraup keuntungan finansial, melainkan lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

"Perlu saya informasikan, sekolah yang baru dibuka ini bukan kita tujukan untuk meraup keuntungan dan uang yang banyak. Melainkan membantu para anak yang memiliki kebutuhan khusus agar mendapatkan pendidikan yang layak, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan," kata Usli Sarsi.

Usli Sarsi menilai Sekolah Pendidikan Khusus 'White Light' akan tampil beda dengan sekolah sejenisnya yang ada di Kota Medan.

"Selama ini memang ada sekolah seperti ini di Medan tapi satu guru menghadapi 40 siswa berkebutuhan khusus. Di Sekolah 'White Light', 1 guru hanya akan menangani maksimal 3 siswa. Jadi siswa dapat lebih terpantau dan terbimbing," ungkap Usli.

Sekolah tersebut memiliki konsultan dan manajemen yang sama dengan St. Clare School Singapore, yaitu oleh Prakalathan Kelaver (pakar pendidikan anak khusus).

"Sekolah dimanajemeni oleh pakar dari Singapore, Bapak Kelaver. Nanti setiap bulan, Bapak Kelaver akan datang ke Medan untuk mengontrol langsung kualitas pendidikan yang diberikan di sekolah ini," sebut Usli.

Sementara itu, Dewan Penasihat Sekolah Pendidikan Khusus White Light, Mohan Leo mengatakan bahwa tugas untuk memberikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus adalah tugas seluruh masyarakat.

"Tidak cukup dengan hanya sekolah ini yang bergerak dalam memperhatikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di Medan. Kita semua masyarakat harus ikut serta memberikan perhatian dan menjalankan tugas-tugas kemanusiaan," pungkas Leo.[rgu]

Rajudin: Kehadiran PPPK Jangan Sampai Menyingkirkan Guru Honor

Sebelumnya

Sekolah Ditutup 14 Hari, Gubernur Edy Rahmayadi: Belajar Dirumah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pendidikan