post image
KOMENTAR
Sekolah Khusus (Special Education School) 'White Light' yang telah resmi di buka di Jalan Gaharu No 55 Medan, Kamis (9/6) dan diperuntukkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus akan memiliki tenaga pendidik yang profesional dan humanis.

Hal tersebut disampaikan oleh konsultan manajemen Sekolah Khusus 'White Light', Prakalathan Kelaver saat memberikan pengarahan kepada calon guru yang akan menjadi tenaga pendidik di sekolah tersebut.

"Siapapun yang datang harus diperlakukan seperti anak sendiri. Setiap anak adalah baik dan spesial. Kita akan bekerja sebagai keluarga dengan keluarga dan untuk keluarga," katanya.

Kelaver yang juga berstatus sebagai Direktur St. Clare School Singapore serta pakar pendidik anak berkebutuhan khusus lulusan USA mengungkapkan hal tersebut akan diwujudkan dengan menselaraskan kemampuan pikiran dan hati dalam mendidik.  

Kita harus mampu mengkoneksikan antara kebaikan hati dan kemampuan pikiran. Membuat mereka bekerja bersama-sama. Kalau hanya mengandalkan kebaikan hati yang ada kita hanya kasihan kepada mereka dan tidak pernah mampu mengajarkan apa-apa. Jika anda menjadi guru, maka kedua hal ini harus terkoneksi dan bekerja sama dengan baik," ungkapnya.
 
Kevaler juga membagi pengalaman yang dimilikinya dalam mendidik anak berkebutuhan khsusu untuk dapat dicontoh dan diteladani oleh para guru di Sekolah Khusus 'White Light' tersebut.

"Bagi saya ini sebuah kenikmatan, bukan beban. Di Singapure ketika orang tua membawa anaknya ke sekolah, maka langsung anak-anak itu adalah anak kita. Kita harus didik mereka dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Mereka juga dapat menjadi sukses sama seperti kita," imbuh Kevaler.

Selain menangani konsultasi dan manajemen di Sekolah Khusus 'White Light' di Medan, Kevaler juga menangani hal yang sama di Jakarta.

Sekolah Khusus 'White Light' tersebut akan didisi oleh tenaga pendidik yang merupakan lulusan S1 berbagai Universitas di bidang yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus. Saat ini sekolah masih membuka pendaftaran untuk tahun ajaran 2016/2017.

Sekolah juga akan diisi dengan tiga terapi program yaitu Life Skill Therapy, Ocupational Therapy dan Speech Therapy.[rgu]

Rajudin: Kehadiran PPPK Jangan Sampai Menyingkirkan Guru Honor

Sebelumnya

Sekolah Ditutup 14 Hari, Gubernur Edy Rahmayadi: Belajar Dirumah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Pendidikan