post image
KOMENTAR
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebutkan ada sembilan tugas yang menjadi prioritas bagi Komjen Pol Tito Karnavian jika menjadi Kapolri.

Kesembilan tugas itu merupakan top urgent yang harus menjadi program jangka pendek, yang perlu dituntaskan karena menyangkut kepentingan anggota Polri maupun masyarakat.

Neta berharap, dalam membuat konsepnya, baik dalam uji kepatutan di DPR maupun dalam konsep kerja, Tito jangan seperti sejumlah Kapolri sebelumnya, yang cenderung terjebak dalam retorika dan angan-angan yang sulit diwujudkan dan tidak pernah direalisasikan. Sehingga konsep dan rencana kerjanya hanya retorika kosong.

"Tito harus membuat konsep yang realistis hingga bisa segera diwujudkan dan dirasakan manfaatnya oleh publik," ungkap Neta, Kamis (23/6).

Kesembilan hal yang patut segera diujudkan Tito saat menjadi Kapolri adalah. Pertama, segera membuat call center. Kedua, memperbaiki pelayanan publik. Ketiga, membenahi sistem pendidikan Polri. Keempat, mewujudkan rekrutmen berbasis kompetensi dengan assesment system. Kelima, memperkuat sistem pengawasan internal agar Polri berani bersikap tegas untuk menghukum dan memproses polisi polisi brengsek.

Keenam, menata penggunaan anggaran pengadaan agar tepat guna. Ketujuh, memperjuangkan renumerasi 100 persen untuk anggota Polri. Kedelapan, menuntaskan sembilan kasus korupsi yang pernah dibongkar Komjen Pol Budi Waseso (mantan Jebareskrim), seperti kasus Pelindo II dan kasus Pertamina Foundation). Kesembilan, menuntaskan Operasi Tinombala dengan segera menangkap Santoso.

Neta berharap Tito tidak bersikap seperti kapolri-kapolri sebelumnya yang terlalu banyak bicara gombal tentang reformasi Polri, padahal memberantas percaloan dalam pengurusan SIM saja tidak mampu.

"Sangat ironis, reformasi Polri sudah berjalan 27 tahun dan retorika perubahan kepolisian pun selalu dikumandangkan, tapi faktanya untuk mengurus SIM saja publik masih diteror dengan aksi percaloan," jelas Neta.

Selain buruknya pelayanan publik, lanjut Neta, Polri menjadi satu satunya kepolisian dunia yang tidak punya call center. Akibatnya, masyarakat yang menjadi korban kejahatan tidak tahu harus melapor kemana.

Untuk itu, IPW berharap Tito fokus pada hal-hal kecil yang menyangkut kepentingan publik dan jangan larut pada retorika-retorika besar yang tidak mengakar dan tidak akan pernah bisa diwujudkan.

"Dengan fokus pada hal-hal kecil yang menyangkut kepentingan publik, keberadaan Polri benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas," tukas Neta. [hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas