post image
KOMENTAR
Keluarga dari ratusan tentara Inggris yang tewas selama perang Irak (2003-2011), meminta pemerintahnya menggunakan "Laporan Chilcot" untuk memastikan negara itu tidak pernah lagi membuat kesalahan besar dalam memutuskan berperang.

Laporan Chilcot adalah hasil penyelidikan Inggris terkait perang Irak, yang dipimpin Sir John Chilcot. Laporan tersebut mengungkap bahwa keterlibatan Inggris dalam perang Irak berdasarkan laporan intelijen yang "cacat”, terlalu dipaksakan, dan sangat salah.

Soal senjata pemusnah massal Irak yang disampaikan sebagai alasan berperang juga sama sekali tidak benar.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok keluarga tentara Inggris yang tewas meminta jangan pernah ada lagi ada kesalahan yang mengorbankan nyawa orang Inggris dan menyebabkan kehancuran suatu negara tanpa akhir yang positif.

Analis politik Irak di Badhdad, Ahmed Rushdi, mengatakan bahwa laporan Chilcot ikut menegaskan bahwa Tony Blair, PM Inggris saat serangan dilakukan, adalah seorang pembohong.

"Dia berbohong kepada rakyat Inggris. Dia berbohong kepada masyarakat internasional,” katanya, dikutip Al Jazeera.

Rushdi juga mengatakan adalah tanggung jawab negara "penjajah" untuk mempertimbangkan konsekuensi dari perang.

"Mereka pergi ke Irak, menginvasi Irak, menghancurkan infrastruktur, menghancurkan rasa kebangsaan rakyat Irak, tanpa rencana pasca-perang yang jelas," katanya.

Laporan Chilcot menyimpulkan bahwa Blair mengatur Inggris pada jalur yang mengarah kepada kegiatan diplomatik di PBB untuk berpartisipasi dalam aksi militer, yang kemudian membuat Inggris sulit menarik dukungan untuk AS dalam perang itu.

Situasi di dalam Inggris sendiri sebelum perang itu berlangsung 13 tahun yang lalu diwarnai demonstrasi anti perang. Setidaknya satu juta orang berunjukrasa di London kala itu untuk menentang invasi militer.

Di kesempatan lain, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengatakan, pemerintah perlu belajar dari kesalahan bergabung dalam invasi ke Irak.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa