post image
KOMENTAR
Terbongkarnya kasus praktik peredaran vaksin palsu untuk bayi oleh Bareskrim Polri pada Selasa (21/6) lalu, membuktikan bahwa Indonesia masih menjadi surga bagi produk-produk palsu.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Ansory Siregar dalam keterangannya, Kamis (14/7).

"Vaksin adalah kebutuhan wajib dari setiap bayi baru lahir, sehingga upaya pemalsuan terhadapnya sangat mengusik hati nurani dan kemanusiaan," ujarnya.

Menurut Ansory, tindakan pembuatan serta peredaran vaksi palsu itu adalah tergolong kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Fraksi PKS berharap kepolisian dapat mengusut tuntas para pelaku jaringan pemalsu vaksin tersebut, dan terus memerangi sindikat pembuat dan pengedar vaksin palsu.

"Para pelaku yang tak memiliki rasa kemanusiaan itu harus dihukum seberat-beratnya. Bahkan, tindakan mereka sama dengan teroris karena membahayakan jiwa manusia," tegas Ansory.

Diketahui, dari hasil penggeledahan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri tersebut, penyidik berhasil mengamankan barang bukti berupa 195 sachet hepatitis B, 221 botol vaksin polio, dan 55 vaksin anti-snake.

"Bukan tidak mungkin, kasus yang terbongkar hanyalah fenomena gunung es," kata wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara III ini.

Beberapa vaksin yang dibuat dan diedarkan palsu tersebut adalah vaksin campak, BCG, pentabio, tetanus, hingga hepatitis B.

Fraksi PKS, lanjut Ansory, mendesak pemerintah untuk bertanggung jawab untuk melindungi rakyatnya dari peredaran obat-obatan dan vaksin palsu ini. BPOM juga dituntut harus rutin melakukan pengawasan di lapangan. Apotek-apotek yang terbukti menjual vaksin dan obat-obatan palsu itu harus ditindak tegas.

"Bahkan pemerintah tidak perlu takut untuk mencabut izin operasi apotek yang dengan sengaja menjual produk-produk obat dan vaksin palsu itu," jelas Ansory.

Diketahui, dari hasil rapat kerja Komisi IX DPR kemarin, terungkap bahwa terdapat 14 Rumah Sakit yang telah terbukti menggunakan vaksin palsu. Data ini sebagaimana diumumkan Menkes Nila Moeloek bersama dengan BPOM, Bareskrim Polri, Biofarma, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Keempat belas nama Rumah Sakit (RS) tersebut adalah RS DR Sander Cikarang, RS Bhakti Husada Termina Cikarang, RS Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong, RSIA Puspa Husada, RS Karya Medika Tambun, RS Kartika Husada Jalan MT Haryono Setu Bekasi, RS Sayang Bunda Pondok Ungu Bekasi, RS Multazam Bekasi, RS Permata Bekasi, RSIA Gizar Villa Mutiara Cikarang, RS Harapan Bunda Kramat Jati, Jakarta Timur, RS Elisabeth Narogong Bekasi, RS Hosana Lippo Cikarang, dan RS Hosana, Bekasi Jalan Pramuka.[hta/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas