post image
KOMENTAR
Kabar kudeta militer datang dari Turki. Jumat malam waktu setempat, Tentara Turki mendeklarasikan kudeta dan mengambil alih objek-objek vital dan menyerbu kantor partai berkuasa.

Presiden Recey Tayyip Erdogan sendiri dikabarkan selamat dari penawanan militer karena masih melakukan kunjungan ke Mongolia. Tetapi kabar terbaru mengatakan ia tengah berlibur di kawasan pantai Marmaris.

Beberapa petinggi militer yang loyal dikabarkan ditahan oleh sekelompok tentara yang melakukan kudeta.

Kelompok militer yang mengkudeta menyatakan mereka ingin menata ulang demokrasi dan hukum di Turki.

Dilaporkan media-media internasional bahwa Bandara Internasional Ataturk Istanbul telah ditutup dan semua penerbangan telah dibatalkan.

Reuters melaporkan bahwa seorang saksi mendengar suara tembakan di bandara Istanbul.

Pesawat jet dan helikopter terbang di atas ibukota Turki, Ankara, sementara militer menutup dua jembatan utama di Istanbul.

Dikutip dari Al Jazeera, Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam hubungan telepon dengan CNN Turk pada hari Jumat malam menegaskan bahwa ia tetap presiden dan pemimpin militer.

Erdogan menyerukan rakyatnya untuk turun ke jalan melawan kudeta.

"Kami tahu mereka telah bertindak di luar rantai komando," kata jurubicara pemerintah, Cemalettin Hasimi, kepada Al Jazeera.

Ini bukan pertama kali Turki mengalami kudeta oleh militer. Sebelumnya, kudeta pernah terjadi pada 27 Mei 1960, 12 Maret 1971 dan 12 September 1980.

Yang terakhir adalah pada 28 Februari 1997, yang memaksa pengunduran diri Perdana Menteri Nemettin Erbakan. [hta/rmol]

KOMENTAR ANDA

Baca Juga