post image
KOMENTAR
Sisi Meiliana (41), warga yang menegur suara adzan dengan kurang sopan hingga memicu kerusuhan berbau SARA di Tanjung Balai, Sumut, akhirnya meminta maaf kepada publik, Kamis (4/8).

Didampingi suaminya, Liam Tiu (51), permintaan maaf tersbut disampaikannya di Mapolres Tanjung Balai, langsung di hadapan Walikota Tanjung Balai dan sejumlah stake holder.

"Saya mau minta maaf Pak kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Tanjung Balai atas kesalahpahaman yang saya perbuat.
Saya minta maaf sedalam-dalamnya. Kami minta maaf ya Pak," katanya.

Meiliana juga berharap agar Kota Tanjung Balai dapat kembali rukun dan damai seperti sedia kala.

"Semoga Kota Tanjung Balai ini bisa hidup rukun dan damai seperti sedia kala, supaya hidup rukun bertetangga ya Pak," ucapnya.

Di hadapan para wartawan, Meiliana mengungkapkan bahwa keluarganya  tidak akan pindah dari Kota Tanjung Balai.

"Kami ingin tetap tinggal di rumah di Jalan Karya. Sudah 8 tahun kami tinggal di sana," ungkapnya.

Walaupun sudah menyampaikan permintaan maafnya, proses hukum tetap akan dilanjutkan sesuai prosedur yang berlaku. Hal tersebut disampaikan Kapolres Tanjung Balai, AKBP Ayep Wahyu Gunawan.

"Proses hukum tetap berjalan. Permohonan maaf itu mungkin bisa menjadi hal yang merungankan yang bersangkutan saat persidangan nanti," ujar Kapolres Tanjung Balai, AKBP Ayep Wahyu Gunawan.

Sementara itu, hingga kini Meiliana masih berstatus sebagai terlapor dengan laporan dugaan penistaan agama.[sfj]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas