post image
KOMENTAR
Ketua Komisi VII DPR-RI yang membidangi energi dan lingkungan hidup Gus Irawan Pasaribu memproyeksikan hingga 2017 tambahan pasokan listrik di Sumut akan bertambah hingga 1.000 megawatt. Namun demikian kondisi tersebut menurutnya masih sulit untuk menyimpan 30 persen cadangan listrik mengingat jumlah pelanggan baru yang terus bertambah. Hal ini diungkapkannya saat mengunjungi Tapsel dan Madina serta Padangsidimpuan, Minggu (14/8) kemarin.

Acuan tentang pasokan yang akan bertambah hingga 1.000 MW itu terlihat dari beberapa proyek yang saat ini sedang dikerjakan. Dia mengungkapkan mesin penambah daya di Sumut itu akan datang dari geothermal Sarulla berkapasitas 110 MW.

"Kemudian akhir tahun ini PLN juga mendatangkan Gas Marine Vessel (mesin pembangkit listrik apung) yang ditempatkan di Belawan berkapasitas 240 MW. Itu akan langsung masuk jaringan dengan tempo pemasangan sekira enam bulan," jelasnya.

Menurut Gus Irawan, langkah mendatangkan pembangkit terapung tersebut merupakan solusi tambahan. Karena untuk membangun pembangkit di darat itu butuh waktu sekira tiga hingga empat tahun. Jenis pembangkit listrik terapung yang akan ditempatkan di Belawan itu akan lebih murah dari mesin pembangkit tenaga diesel, tapi sedikit lebih mahal dari pembangkit tenaga uap.

Tapi saya kira tidak ada masalah karena memang mesin itu sangat mendesak. Sebab masyarakat kita sudah semakin kritis tak mau lagi menerima ada pemadaman bergilir.

"Jadi harus terus ada solusinya. Solusi lain yang juga diusahakan seperti yang pernah dijelaskannya tentang tol listrik sebagai interkoneksi dari Sumatera Selatan yang melewati Sumatera Barat kemudian disalurkan ke pembangkit listrik Sumut," ujarnya.

Ketua DPD Gerindra Sumut ini menyatakan interkoneksi itu menurut hitungan bisa mencapai 120 MW.

"Awalnya diperkirakan bisa 200 MW. Tapi katakanlah 120 MW saja. Itu juga sudah sangat membantu pasok listrik wilayah ini," sebutnya.

Dengan interkoneksi itu, kata dia, daerah-daerah di Sumatera akan saling berbagi listrik, terutama Sumut yang membutuhkan karena sering padam.

Pembangkit listrik ini disingkat Simarboru karena berada di Sipirok, Marancar dan Batang Toru atau ketiganya berada di wilayah Tapsel. Ini merupakan salah satu proyek besar. Dan menurut informasi Presiden akan datang meresmikan proyek ini.

"Saya dengar sudah masuk dalam pembebasan tanah. Hanya saja tentu soal tenggat waktu penyelesaian pembangkit tadi. Bisa tiga hingga empat tahun," ungkapnya.

Dengan kondisi begitu, menurut hitungan Gus, total pasok listrik Sumut akan bertambah hingga 1.000 MW, bahkan kalau yang di Smarboru itu bisa dikebut bukan tidak mungkin dalam dua tahun ini proyek bisa selesai.

"Asal jangan ada kendala, saya kira paling lama hitungannya di pertengahan 2018 akan ada pertambahan 1.000 MW tadi," demikian Gus Irawan.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi